CILEGON, BANPOS – Guru sekolah dasar (SD) di Kota Cilegon mengeluhkan kondisi sarana prasarana (sarpras) yang ada di sekolah banyak yang sudah tidak layak digunakan. Hal ini diungkapkan salah satu guru SDN Walikukun Kota Cilegon, Susilawati saat menghadiri kegiatan pembukaan pembekalan PPPK tahap 2 di Aula Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Senin (27/6).
Susilawati mengungkapkan kondisi sarpras saat ini di tempatnya mengajar yaitu kursi dan meja banyak yang rusak. “Waktu itu ditinjau pak wakil walikota (Sanuji Pentamarta) sampai saat ini belum diperbaiki,” kata Susilawati saat menanyakan kepada Walikota Cilegon Helldy Agustian disela sesi tanya jawab saat kegiatan berlangsung.
Selain itu, dikatakan Susilawati sampai ada pintu kelas yang didobrak karena kondisinya yang memprihatinkan. “Sampai pintu kelas tiga pernah sampai didobrak karena ngga layak, tapi sampai saat ini belum terealisasi, katanya sih secepatnya-secepatnya itu kapan gitu (terealisasi)?,” pintanya.
Ia juga mengaku was-was dengan kondisi tersebut lantaran banyak berkas-berkas penting yang disimpan di sekolah. “Ya biar cepat terealisasi sedangkan di kelas itu kadang kita nyimpen raport, administrasi sekolah gitu kan khawatir. Artinya kapan realisasinya,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian meminta Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon agar segera menyelesaikannya permasalahan tersebut. “Bu Heni yang gini-gini segera diselesaikan,” kata Helldy memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon agar segera diselesaikan.
Kemudian, dikatakan Helldy pihaknya juga akan membuat call center di Dinas Pendidikan Kota Cilegon untuk mengontrol kondisi sarpras yang ada di setiap sekolah. “Kita tadi akan perbaiki, kita harus bikin call center khusus untuk pendidikan. Supaya kita bisa tahu monitoring dan kita mau bikin tadi semacam gambaran setiap sd seperti apa, banyak lah. Kita pengen benahi yang namanya sekolah – sekolah yang mohon maaf kategorinya masih kurang sarana prasarananya, agar supaya segera diperbaiki sesuai dengan budget yang ada, kalau tidak ada ya harus di ABT minta diperbaiki,” terangnya.
Helldy juga menargetkan tahun ini harus ada perbaikan baik sarpras maupun bangunan sekolah yang kondisi sudah tidak layak. “Target banyak banget, sekolah ada 149, jadi step by step aja, tahun ini harus ada yang diperbaiki,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Heni Anita Susila mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki bangunan sekolah dan sarpras yang sudah tidak layak. “Tahun ini ada pengadaan mebeler dan lain sebagainya nanti kita akan distribusikan ke sekolah – sekolah. Kita sebisa mungkin kan memenuhi, karena memang bertahap kan, biasanya kasi sarana dan prasarana di dindik ini selalu survei pada saat ada pengajuan proposal dari sekolah – sekolah. Misalkan kekurangan sarana prasarana termasuk fisik bangunan yah, bangku sekolah, nah itu akan ditindak lanjuti tim dari dindik yang diketuai oleh kabid pembinaan baik sd maupun smp,” tuturnya.
Saat ditanya jumlah mebeler yang rusak dan total anggaran yang dialokasikan, Heni mengaku belum mengetahui secara rinci dan harus menanyakan terlebih dahulu kepada kabid atau kasi sarpras sd maupun smp. Kemudian untuk tahun ini dikatakan Heni banyak sekolah yang harus direnovasi ada juga ruang kelas baru yang dibangun.
“Datanya ada di kasi sarana dan prasarana ibu ngga terlalu hafal. Jumlah sekolah ibu tidak terlalu hafal tetapi banyak. (Terkait anggaran) baik dari dana APBD maupun dari dana alokasi khusus. Tidak semuanya sekolah selesai tetapi yang sudah direncanakan tahun lalu yang sekarang dilaksanakan Insya Allah selesai,” ujarnya.
Saat ini kata dia proses pengadaan sarpras sedang tahap proses lelang di Barjas Setda Cilegon. “Ini sedang proses lelang dulu karena ada persyaratan TKDN jadi proses lelangnya aga terhambat mungkin di bulan Juli sudah lelang,” tandasnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan