CILEGON, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat sejak Januari-Juni 2022 sebanyak 16 anak terjangkit penyakit campak. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari mengatakan, temuan tersebut berdasarkan hasil tes darah. Dari belasan anak yang terjangkit campak, kata Ratih, terbanyak ditemukan di wilayah kecamatan Citangkil.
Ratih menyatakan, tingginya anak yang terjangkit penyakit campak ini karena kurangnya kesadaran atau kepedulian kedua orang tua bayi untuk melakukan imunisasi untuk anaknya sendiri ke posyandu.
“Serta masih adanya kekhawatiran dari orang tua adanya pandemi Covid-19,” kata Ratih saat ditemui pada acara Sosialisasi dan Advokasi pelaksanaan bulan imunisasi anak nasional (BIAN) di Kota Cilegon, Senin (27/6).
Lebih lanjut Ratih mengatakan beberapa gejala yang ditemukan pada penyakit campak seperti penyakit demam, bercak kemerahan di tubuh, mata merah, timbul ruam di muka dan leher, hingga menyebabkan radang otak, radang paru, dehidrasi dan kematian.
Selain kurangnya keperdulian orang tua, sambung Ratih, faktor lainya, yaitu, penurunan vaksinasi yang signifikan. Anak-anak harus menerima dua dosis vaksin campak untuk mengindari penyakit yang sangat menular ini. Untuk menekan tingginya anak yang terserang penyakit campak ini pihaknya meminta agar orang tua bisa memahami pentingnya imunisasi (PD3).
“Otomatis bayi yang tidak lengkap imunisasi tentu akan lebih rentan sekali terhadap terserang penyakit mulai dari penyakit campak, rubela, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan polio,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon, Helldy Agustian meminta agar Dinkes Cilegon serius dalam persoalan penyakit campak bagi bayi di Cilegon. “Jadi balita yang belum mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan harus cepat dikejar karena berdasarkan data tingkat imunisasi bayi di Cilegon mengalami penurunan,” ungkapnya.
“Kalau dari laporan yang saya terima untuk hasil penyakit campak dan rubela badutan mengalami kenaikan dari 23,4 persen pada 2020 sedangkan di 2021 saja mencapai 39,9 persen,” tandasnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan