SERANG, BANPOS– Pemkot Serang melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Mengengah Perindustrian dan Perdagangan (DinkopUKMPerindag) Kota Serang menyebut seluruh pedagang pasar Karangantu, Kecamatan Kasemen yang direlokasi ke Pasar Jenggot, dapat menempati bangunan secara gratis seperti di IKM. Bangunan di lokasi Pasar itu juga disebut dapat menampung jumlah pedagang di Karangantu yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Pedagang jumlahnya tidak terlalu banyak, rencana pindah ke Margaluyu. Kita kasih gratis kayak KPW, bangunannya pokoknya cukup untuk semua pedagang di Karangantu,” ujar Kepala DinkopUMKMPerindag, Wasis Dewanto, Rabu (29/6).
Ia mengungkapkan, relokasi pedagang sudah direncanakan sejak lama karena lokasi pasar Karangantu akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Wasis menyebutkan bahwa apabila ada RTH, ketika kendaraan akan menuju ke pelabuhan, akses jalan lebih luas.
“(Kalau ada pasar) susah, nanti kalau RTH kan beloknya lebih luas, lebih nyaman,” ucapnya.
Dengan adanya relokasi tersebut, maka diharapkan ada pusat perdagangan baru. Minimal untuk masyarakat Kecamatan Kasemen yang meramaikan pasar tersebut.
“Kita ingin wilayah Kota Serang juga tersebar pusat-pusat (perekonomiannya), misalkan Margaluyu. Pedagang pindah ke Margaluyu, mudah-mudahan masyarakat datang semua, minimal untuk warga kasemen pusatnya nanti di sana,” tandasnya.
Terpisah, puluhan pedagang pasar Karangantu, Kecamatan Kasemen mengaku belum bisa terfasilitasi sepenuhnya untuk ditempatkan di Pasar Jenggot, Kelurahan Margaluyu. Sebab, kios dan los atau lapak pedagang di Pasar Jenggot sudah 100 persen digunakan oleh pedagang di sekitar wilayah tersebut.
Perkumpulan Masyarakat Pedagang dan Pengembangan Kota Serang (PMPPKS), mendorong DinkopUKMPerindag Kota Serang untuk serius dalam menangani persoalan pedagang tersebut. Sehingga penempatan para pedagang bisa terpenuhi.
Ketua PMPPKS, Fareh mengatakan, untuk saat ini Pasar Jenggot di Margaluyu sudah terisi 100 persen oleh pedagang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 pedagang merupakan perpindahan dari Pasar Karangantu, dan 50 pedagang lainnya berasal dari wilayah Kecamatan Kasemen.
“Di (pasar) Margaluyu ini sudah terisi semua. 50 pedagang dari Karangantu itu jadi prioritas kami,” ungkapnya.
Fareh menjelaskan, di Pasar Jenggot Margaluyu, terdapat sebanyak 60 los dan 40 kios pedagang, dengan total keseluruhan 100 lapak. Namun, seluruhnya sudah terpenuhi dan diisi oleh pedagang, bahkan sudah aktif sejak beberapa waktu lalu, meskipun jam operasionalnya tidak seperti Pasar Induk Rau (PIR), yang hingga 24 jam.
“Sudah, bahkan ada daftar tunggu sekitar 80 pedagang. Kalau di pasar Jenggot Margaluyu ini aktifnya mulai pagi sampai siang untuk pedagang ikan. Untuk pedagang baju dan lainnya itu sampai sore,” jelasnya.
Sementara itu, total pedagang di Pasar Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, berdasarkan data terdapat sekitar 140 an. Namun, baru 50 pedagang yang terfasilitasi saat ini di Pasar Jenggot Margaluyu.
“Sedangkan sisanya sedang kami upayakan. Makanya kami mendorong DinkopUKMPerindag supaya pedagang Karangantu ini memiliki tempat,” terangnya.
Fareh mengungkapkan, sempat beberapa kali melakukan rapat dan audiensi baik kepada Walikota dan Wakil Walikota Serang, maupun DinkopUKMPerindag, terkait kesiapan dan fasilitas Pasar Jenggot Margaluyu. Bahkan sekitar 20 kepala dinas hadir untuk membahas hal itu, salah satunya DinkopUKMperindag.
“Saya inginnya semua pedagang bisa pindah dan aktif layaknya pasar pada umumnya,” tegasnya.
Berbeda diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada DinkopUKMPerindag Kota Serang, Achmad Muhit. Ia mengatakan, seluruh fasilitas di Pasar Jenggot Margaluyu sudah lengkap dan pedagang tinggal menempati tanpa ada biaya apapun.
“Memang kalau jumlah pedagang di (pasar) Karangantu saya belum tau. Tapi kalau tempat di Margaluyu itu totalnya ada 100, baru 20 persen yang terisi,” katanya.
Ia meminta, setidaknya para pedagang di Pasar Karangantu pindah dan menempati terlebih dahulu Pasar Margaluyu. Sehingga dirinya mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan pasar tersebut.
“Kan saya sudah katakan, khawatir nanti pedagang pasar Karangantu tidak kebagian tempat, makanya saya layangkan surat itu. Intinya, tempati dan aktifkan dulu Margaluyu, supaya nanti tinggal berjalan,” tandasnya. (MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan