PANDEGLANG, BANPOS-Antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang akan membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan PMK.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, dalam penanggulangan wabah PMK ini, di Kabupaten Pandeglang akan membentuk tim Satgas PMK, tujuannya agar penanganan PMK bisa lebih cepat dan masif.
“Iya, Satgas akan kami bentuk supaya penanggulangan PMK lebih cepat, sehingga penyebaran PMK bisa ditekan atau diantisipasi,” kata Irna di Pandeglang, Minggu (3/7).
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian (Mentan) yang dikeluarkan pada tanggal 25 Juni 2022 lalu.
“Dalam aturan itu, bahwa Provinsi atau Kabupaten/Kota yang terdampak wabah PMK, agar membentuk satuan tugas penanggulangan PMK,” terangnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distapang) Pandeglang, Wahyu Widayati mengatakan, Kabupaten Pandeglang melalui Instansinya saat ini sudah membuat draf usulan Satgas penanganan PMK. Kabupaten Pandeglang sendiri merupakan salah satu daerah yang terdampak wabah PMK, karena waktu lalu telah ditemukan sebanyak 28 ekor hewan ternak warga yang terjangkit PMK.
“Usulan draft Satgas itu sekarang ini sedang proses di bagian Hukum Setda Pandeglang. Tinggal nanti nunggu ditandatangani oleh Bupati Pandeglang,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa elemen atau unsur instansi yang terlibat dalam Satgas penanggulangan wabah PMK tersebut, mulai dari Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Perhubungan, Kepolisian, Kodim dan unsur lainnya.
“Satgas ini nantinya tidak hanya di tingkat kabupaten saja. Akan tetapi dibuat hingga ke tingkat desa,” ujarnya.
Dengan dibentuknya Satgas tersebut, lanjut Wahyu, pihaknya berharap agar penanganan wabah PMK tersebut bisa dilakukan secara cepat. Karena Satgas ini mulai dari tingkat kabupaten hingga ke bawah akan terkoordinasi.
“Melalui tim Satgas ini nantinya informasi penyebaran PMK bisa cepat dihimpun. Kemudian penanganannya bisa lebih cepat dan kegiatan penanggulangan PMK seperti vaksin hewan ternak mudah,” terangnya.
Saat ditanya apakah kasus PMK yang menyerang hewan ternak di Pandeglang, ada peningkatan atau tidak. Wahyu mengaku, sejauh ini belum ditemukan lagi hewan ternak yang terjangkit PMK.
“Belum ditemukan lagi dan mudah-mudahan tidak ada. Bahkan 28 hewan ternak yang terjangkit sebagian sudah sembuh,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan