TANGERANG, BANPOS – Dunia internasional kembali dihebohkan virus berbahaya Monkeypox setelah meredupnya Covid-19. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya warga di daerah yang terjangkit kasus penyebaran cacar monyet (Monkeypox).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho mengatakan, sejauh ini di Kabupaten Tangerang sendiri masih terbilang aman dan tidak ada kasus penemuan warga yang terjangkit virus Monkeypox atau cacar monyet.
“Dari hasil data surveilan kita selama ini belum ada ditemukan (kasus cacar monyet atau Monkeypox),” kata Sumihar Sihaloho, Selasa (26/7).
Ia mengatakan, terkait dengan adanya isu penyakit cacar monyet yang telah menyebar di sejumlah negara Eropa dan Asia ini, telah membuat pemerintah setempat bersiaga dalam mengantisipasinya, meski kasus tersebut belum ditemukan di Kabupaten Tangerang.
“Dari awal kita sudah keluarkan surat edaran ke faskes-faskes baik di RS maupun Puskesmas dalam pencegahan dan deteksi dini dengan penguatan surveilan kasus cacar monyet ini,” katanya.
Menurut dia, upaya pencegahan penyebaran virus cacar monyet ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja. Namun, peran aktif masyarakat juga sangatlah penting dalam pencegahan adanya kasus tersebut.
Dalam hal ini, pihaknya pun telah menginstrusikan kepada seluruh kepala puskesmas, rumah sakit serta laboratorium untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bagaimana penyebaran virus itu serta pencegahannya.
“Yang utamanya dalam pencegahaan penyakit cacar monyet ini tidak lain adalah dengan tetap menjaga pola hidup sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Muchlis menambahkan, bahwa tingkat kematian dari cacar monyet terbilang rendah. Namun, virus tersebut dapat merusak jaringan otak manusia. Maka dari itu, masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya harus tetap waspada.
“Memang dari tingkat kematian akibat virus ini rendah, tetapi ini bisa merusak atau terjadi infeksi otak. Sehingga kami menyarankan kepada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan sekitar,” ungkap dia. (ALFIAN/BNN)
Tinggalkan Balasan