PANDEGLANG, BANPOS-Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di Desa Rawasari, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, setiap pencairan BLT untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dibagikan di kantor desa tersebut diduga ada pemotongan.
Salah seorang KPM program BLT DD Desa Rawasari yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pada pencairan BLT DD triwulan pertama sebesar Rp 900 untuk masing-masing KPM diduga dipotong oleh pegawai desa sebesar Rp 300 ribu per triwulan tersebut yang dibagikan terakhir kalinya sesudah hari raya lebaran Idul Fitri lalu.
“Pencairan BLT itu kalau tidak salah sesudah dan sebelum lebaran Idul Fitri. Perbulannya kan KPM menerima Rp300 tapi ini kan sekaligus dibagikan untuk tiga bulan jadi Rp 900 tibu. Tapi ada potongan sebesar Rp 300 ribu dari masing-masing KPM,” katanya saat ditemui BANPOS dikediamannya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, meskipun ia tidak mengetahui secara pasti tujuan pemotongan BLT DD dari masing-masing KPM sebesar Rp 300 ribu tersebut, namun hal itu sudah menjadi hal yang biasa dilakukan saat pencairan BLT.
“Yang motongnya pegawai Desa. Tidak tahu saya juga buat apa, tapi saya kan suka ngobrol-ngobrol sama yang dapat BLT DD, mereka juga pada ngeluh. Karena uang Rp 300 ribu itu kan besar bagi kami yang kurang mampu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rawasari, Nana Sutisna saat dihubungi BANPOS melalui pesan WhatsApp membantah adanya pemotongan pencairan BLT di Desanya. Ia berdalih, bukan pemotongan yang terjadi akan tetapi para KPM memberikan alakadarnya kepada aparat desa.
“Tidak ada pemotongan. Ya sesuai aturan, ada pun ada yang ngasih ke staf desa satu dua mah. Katanya sih cuma empat orang yang ngasih 50 ribu satu orangnya,” kilahnya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan