YOGYAKARTA, BANPOS-Pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76 km yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) terus dimatangkan. Jalan tol ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan empat pesan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), kontraktor dan konsultan pengawas dalam pelaksanaan konstruksi, terutama terkait kualitas pekerjaan jalan tol tersebut.
Pertama, quality is a must. Perhatikan kualitas jalan tol. Banyak contoh baik yang bisa kita tiru dan contoh buruk harus dihindari,”kata Basuki dikutip Senin (15/8).
Selain kualitas, Menteri dari PDI Perjuangan ini minta agar biaya pelaksanaan pembangunan bisa ditekan.
“Jangan over design atau over engineering yang mengakibatkan bengkaknya biaya tambahan. Tolong cari second opinion dari ahli yang kompeten. Review design sekaligus menjadi value engineering untuk proyek ini,” tambah Basuki.
Ketiga, aspek estetika dan lingkungan betul-betul diperhatikan. “Batasi cut and fill, tetapi buat terowongan, seperti di area kebun kopi Banaran, Bawen. Penghijauan tebing diperhatikan, jangan ada tanah yang ditinggalkan,” kata Basuki.
Terakhir, Basuki juga menyampaikan, pesan untuk BUJT bisa merumuskan strategi percepatan sehingga seksi 1 dan 6 bisa tuntas konstruksinya tepat waktu di tahun 2024.
“Ruas tol Yogya – Bawen ini sangat penting dan menjadi prioritas Pemerintah,” tutup Basuki.
Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo, sehingga akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Pembangunan jalan tol ini juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang akan semakin tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.
Dengan nilai investasi yang cukup besar senilai Rp 14,26 triliun, pembangunan jalan tol ini akan memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta/Jogja dan Jawa Tengah.
Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun ini dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang. Jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yaitu Seksi 1 Sleman – Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).(RMID)
Tinggalkan Balasan