Jebol Juga, Cacar Monyet Ditemukan Di Jakarta

JAKARTA, BANPOS-Waspada. Indonesia akhirnya jebol juga. Kasus cacar monyet untuk pertama kalinya ditemukan di Jakarta. Masyarakat diminta tetap tenang, tidak panik dan tetap mengikuti arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Perupadata mengunggah meme sebuah tangan yang memegang sampel darah dalam botol kecil. Dijelaskan bahwa cacar monyet ditemukan di Indonesia. Yaitu, laki-laki berumur 27 tahun di Jakarta.

“Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebelum Indonesia sudah ada 94 negara lain yang lebih dulu melaporkan kasus cacar monyet,” ujarnya.

“Di Asia Tenggara, sebelumnya Singapura, Thailand dan Filipina sudah duluan mendeteksi kasus cacar monyet,” tambah Perupadata dalam caption-nya.

Perupadata menambahkan, Pemerintah bakal menambah kapasitas pemeriksaan. Vaksin juga akan diadakan dengan target spesifik. Namun, kata dia, pembatasan pintu masuk belum akan dilakukan.

“Tapi, penerbangan dari negara terjangkit jadi lebih diawasi dan maskapai diminta koperatif jika ada pasien bergejala,” ujarnya.

Akun @ProfesorZubairi meminta masyarakat mewaspadai cacar monyet yang telah menjebol pertahanan Indonesia. Pasien dari DKI Jakarta merupakan laki-laki berusia 27 tahun dan punya riwayat perjalanan ke luar negeri.

“Bukan kejutan. Diklaim juga bahwa gejalanya tidak terlalu berat,” kata dia.

Akun @totosgharto menyarankan, mumpung baru satu kasus cacat monyet, sebaiknya diisolasi dulu saja orangnya di rumah sakit. Pastikan sampai sembuh baru boleh meninggalkan tempat isolasi.

“Jangan mengorbankan masyarakat banyak hanya demi satu orang dengan mengizinkannya isolasi mandiri (isoman). Belum tentu dia disiplin,” tukasnya.

Akun @ilham_sasena meminta Pemerintah segera mensosialisasikan tentang gejala cacar monyet, cara mengobati dan antisipasinya. Selain itu, kata dia, layanan kesehatan harus dipersiapkan dengan baik agar tidak mewabah seperti Covid-19.

“Pemerintah sebaiknya memperketat kembali aktivitas masyarakat karena suatu saat cacar monyet akan mematikan,” saran @greg_top46.

Akun @ihsanrifqi mendesak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menetapkan status darurat cacar monyet di Indonesia. Termasuk juga, kata dia, membentuk satgas penanganan penyakit tersebut.

“Semoga kasus cacat monyet statusnya tidak menjadi pandemi. Waspada boleh, over react jangan,” kata @Yudha_Baghaskara.

Akun @Shiroishii mengajak masyarakat menjaga perilaku hidup sehat. Dia juga menyarankan masyarakat an tidak perlu terlalu takut karena akan membuat panik sebagian besar orang.

“Penyakit cacar monyet sudah lama eksis dan pernah ada di Indonesia,” beber @rcitra_tjhie.

Akun @rcitra_tjhie menyarankan Pemerintah untuk memberikan edukasi hidup sehat dan perketat protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat. Dia bilang, memperkuat imun demi mencegah penyakit berbahaya lainnya.

“Penyebaran penyakit cacar monyet bukan melalui airbone atau udara sehingga menularnya tidak secepet Covid-19,” ujar @Kimjuwnkyu.

Akun @kodoklompat menjelaskan, virus cacar monyet masih satu keluarga sama cacar biasa. Sehingga, kata dia, vaksin cacar biasa juga efektif untuk mencegah cacar monyet.

“Orang yang kena cacar bakal dapet cacat fisik di kulit,” kata dia.

Menurut @Smyijds, cara pencegahan paling ampuh adalah orang yang bergejala cacar monyet jangan keluyuran. Mereka, kata dia, harus menahan diri untuk bepergian sehingga menularkan kepada yang lain.

“Jangan nularin orang lain,” pinta dia.

Akun @Juuiichimen mengaku takut terkena cacar monyet. Alasannya, kata dia, penyakit Covid-19 tidak kelihatan penyakit, sedangkam cacar monyet terlihat.

“Belum entar kalau sudah sembuh ada bekasnya,” kata @Juuiichimen.

Akun @Takdungg menimpali. Dia bilang DKI Jakarta itu surveillance-nya paling advanced. Wilayah Jakarta juga, kata dia, relatif lebih kecil dibanding provinsi lain.

“Juga sistem diagnostiknya paling maju,” kata dia.

Namun, @Indonesia_maju menilai Kemenkes belum melakukan usaha yang maksimal agar cacat monyet tidak masuk ke Indonesia. Selain itu, kata dia, kesiapan dan komunikasi di level Puskesmas belum mencerminkan kesiapan.

“Heran kenapa cacar monyet ditemukan pertama kali di Jakarta, padahal ada 37 provinsi,” kata @esmony. (RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *