LEBAK, BANPOS – Kapolda Banten menggelar Istighosah Qubro dan silaturahmi bersama 2.500 Ulama dan Santri se-Banten di Pondok Pesantren Al Kanza, Cibadak, Rabu(14/9).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda Banten, Bupati Lebak, Pimpinan Daerah Se-Lebak, Ketua MUI Lebak, Ketua PC NU Lebak, Pimpinan Latansa, berbagai Ulama di Banten serta masyarakat dan Organisasi kemahasiswaan.
Kegiatan Istighosah dipimpin langsung oleh Ulama terkemuka di Banten yakni Abuya Muhtadi yang diikuti oleh para tamu undangan hingga acara selesai.
Pimpinan Ponpes Al Kanza, Ade Bujhaerimi mengatakan Istighosah dan Doa bersama ini bertujuan sebagai bentuk perhatian Ulama kepada Negara, dengan naiknya BBM dan permasalahan lain di Indonesia.
“Kita sama-sama mendoakan agar negara selamat demi bangsa dan negara, ini adalah upaya ulama untuk membantu umaro,” kata Ade yang juga Ketua FSPP Lebak.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, kegiatan tersebut dapat memunculkan rasa kecintaan umat beragama dan tanah air. Menurutnya, ulama memiliki peran penting dalam pembangunan di Lebak.
“Alhamdulillah seluruh guru saya hadir dan berkumpul bersama disini, sebelum saya menjadi sekarang ini, saya banyak belajar dari para alim ulama yang ada disini,” kata Iti.
Ia menjelaskan, pembangunan yang masyarakat Lebak rasakan adalah semata-mata atas dukungan dari masyarakat sendiri terutama santri dan ulama .
Menurutnya, Pondok Pesantren memiliki kontribusi yang besar bagi pendidikan dan sdm di lebak, wilayah terbanyak pondok pesantren menurut data Menteri Pendidikan di Indonesia.
“Kami berupaya secara maksimal untuk pendidikan keagamaan di lebak, salah satunya perda pondok pesantren 2015 , perbup 2012 maghrib mengaji.
Gerakan ini harus terus digaungkan di seluruh penjuru lebak,” jelas Iti
“Saya mengajak kepada semua orang tua untuk mendidik anak-anaknya, pondok pesantren adalah sistem pendidikan yang komplit baik dari life skill, akademik dan keagamaan,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolda Banten, Rudy Heriyanto mengatakan, Istighosah yang dilakukan oleh Ulama bersama masyarakat adalah bentuk dari implementasi mempertahankan NKRI. Menurutnya, sudah menjadi adat turun temurun kedekatan ulama dengan masyarakat menciptakan kedamaian untuk negara.
“Jauh sebelum saya menjabat di Polda, saya banyak mengemban ilmu dari para ulama di Banten ini. Saya selalu meminta para ulama di Banten sebelum saya menentukan apa yang harus saya lakukan,” kata Rudy.
Ia menjelaskan, Pihaknya memiliki program pendekatan dengan masyarakat. Berbaur ketika beribadah bersama adalah hal yang perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman bahwa polisi selalu bisa bersama rakyat.
“Di Polda kami punya program subuh keliling, gunanya agar polisi bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Saya berharap seluruh ulama dan santri di Banten selalu solid dan bisa bersama-sama membangun Banten,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua PC PMII Lebak yang hadir mengikuti kegiatan istighosah tersebut mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran ulama sekaligus guru kita Abuya Muhtadi.
“Mudah-mudahan dengan adanya agenda ini dapat memberikan motivasi kepada seluruh santri dan masyarakat untuk mempertahankan tradisi yang ada di lingkungan masyarakat, sekaligus menanamkan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah di lingkungan masyarakat kabupaten Lebak,” kata Mustafid.(MG-01/PBN)
Tinggalkan Balasan