Sisihkan Puluhan Peserta, Dua Remaja Jadi Duta Anti Narkoba

TANGERANG, BANPOS – Dewan Pengurus Kota (DPK) Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Kota Tangerang baru saja memiliki dua orang duta anti narkoba. Para duta ini terpilih lewat proses seleksi pada ajang lomba yang berlangsung selama dua hari di Aeropolis Commercial Park, Kecamatan Neglasari, kemarin.

Keduanya berhasil mengungguli peserta lain yang semula berjumlah 30 orang. Dari jumlah 30 tersebut kemudian disaring lagi menjadi 10 finalis. Setelah 10 finalis itu pun mereka kembali ungguli peserta lainnya, karena dinilai layak dan memenuhi kriteria yang diharapkan.

Dua remaja dari dua tingkat yang berbeda. Keduanya kini menyandang predikat sebagai duta anti narkotika DPK GMDM Kota Tangerang. Salah seorang duta anti narkotika Kota Tangerang tingkat SMA, Hanna Zahrotu mengaku senang mengikuti lomba tersebut. Ketertarikannya dengan sebuah tantangan dan hal-hal yang baru memotivasinya untuk mengikuti lomba duta anti narkotika.

“Saya senang bisa nambah banyak ilmu dan banyak teman selama ikuti lomba ini. Dan rasanya menjadi duta itu suatu kebanggaan tersendiri bagi saya. Karena saya tidak ada basic di organisasi BNN sebelumnya, tapi alhamdulillah saya terpilih,” ucapnya.

Remaja yang duduk di bangku kelas 3 MA Al-Ijtihad Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Periuk ini mengaku siap menjalani tugasnya sebagai duta anti narkotika. Hal itu lantaran dirinya prihatin dengan kondisi pemuda saat ini, dan bahkan para pelajar yang semakin banyak terjerat kasus narkoba.

“Insyaallah saya akan menggelar seminar di sekolah saya terlebih dahulu. Mengajak teman-teman saya untuk tidak memakai narkotika. Karena bahayanya bisa merusak sistem organ tubuh, terkena HIV/AIDS, dan bahkan mengakibatkan kematian seseorang,” imbuhnya.

Hal senada dikatakan Syarifah Nurul Aziizi, selaku duta anti narkotika Kota Tangerang tingkat perguruan tinggi. Ia juga merasa senang selama mengikuti ajang lomba tersebut. Dirinya pun bangga dan sangat bersyukur atas ilmu dan wawasan yang diperolehnya soal narkotika. “Senang, bangga dan yang pasti bersyukur ya, bisa dapat ilmu mengenai narkotika langsung dari praktisi di bidangnya. Jadi nambah wawasan saya sebagai anak hukum tentang dunia narkotika di Indonesia,” kata Nurul.

Setelah menyandang predikat duta anti narkotika, mahasiswi Universitas Indonesia ini bakal gencar adakan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Ia berencana untuk mengubah pola anak milenial agar lebih mencintai Indonesia dengan menjaga dirinya sendiri dari bahaya narkoba.

“Yang paling kecil adalah lingkungan sekitar rumah saya, kan ada semacam karang taruna, jadi mungkin di situ saya bakal lebih aktif untuk ikut kegiatan buat sekalian memberi penyuluhan bahaya narkoba,” terangnya.

Diketahui, lomba duta anti narkotika itu digelar dalam rangka HUT ke-2 DPK GMDM Kota Tangerang. GMDM merupakan salah satu wadah bagi para pegiat anti narkotika yang dinaungi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Di Kota Tangerang, GMDM kini telah memasuki usianya yang ke-2. Sejumlah program yang dilakukan GMDM pun tengah dijalankan hingga saat ini. (made/imi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *