Target Investasi Rp670 Miliar  

0PANDEGLANG, BANPOS-Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pandeglang, targetkan investasi di Kabupaten Pandeglang, tahun 2022 sebesar Rp670 miliar.

Untuk realisasi yang terhitung mulai dari bulan Januari hingga Agustus tahun 2022, realisasinya mencapai Rp 500 juta. Investasi yang terbesar dihasilkan dari usaha peternakan.

Analis Kebijakan Penanaman Modal (PM) DPMPTSP Kabupaten Pandeglang, Tedy Fauzi mengatakan, target investasi tahun 2022 sebesar Rp 670 Miliar.

“Sampai bulan Agustus 2022, terealisasi sebesar Rp500 miliar. Kita optimistis, sampai akhir tahun target bisa tercapai maksimal,” kata Tedy kepada wartawan, Senin (3/10).

Dijelaskannya, investasi terbesar yang ditanamkan oleh investor di Kabupaten  Pandeglang adalah usaha peternakan. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, target investasi cukup besar yaitu Rp2,9 triliun.

“Itu dari transaksi terbesar, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tapi kalau dari segi target, kita optimistis di akhir tahun ini tercapai. Cuma tidak seperti tahun kemarin, targetnya mencapai Rp2,9 triliun,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Tedi, untuk tahun tahun ini pihaknya menargetkan realisasi investasi sebesar Rp800 miliar sampai Rp900 miliar.

“Kalau misalkan bicara sudut pandang target, itu antara tahun lalu dengan sekarang, tidak ada penurunan. Tapi kalau misalkan dibandingkan angka realisasi investasi tahun kemarin iya, karena memang nggak bisa realisasi investasi itu dibanding-bandingkan,” ujarnya.

Menurutnya, realisasi investasi tidak bisa dibanding-bandingkan, karena memang datanya fluktuatif dan ditentukan oleh investor yang masuk, merealisasikan investasinya.

“Misalkan sekarang banyak nggak masuk, karena untuk pelaporan realisasi itu 2 – 3 tahun, baru terlihat sebetulnya. Karena mereka merealisasikan investasinya, istilahnya mereka (investor,red) bakar uang di Pandeglang,” jelasnya.

Setelah investor bakar uang, lanjut Tedi, nanti nilai tersebut yang dilaporkan. Misalkan, tahun ini tidak lakukan bakar uang, tahun sama dan tahun ketiga sama, maka besar kemungkinan tidak akan ada laporan realisasi investasi.

“Karena memang melaporkannya nihil. Ini karena memang tidak bisa dipaksakan ke investor. Kalau misalkan itu segera investasi, saya sudah lakukan investasi, tapi kok nilainya nol, jadi tidak ada penambahan. Bangunan segitu saja, lahan kami nggak lakukan penambahan pembebasan kembali, perluasan cuman segitu saja, paling ada tenaga kerja,” bebernya.

Untuk tahun ini, kata Tedi, realisasi target optimis akan tercapai, karena ada beberapa objek yang belum dilaporkan. Kemungkinan akan dilaporkan pada akhir tahun.

“Sekarang belum merealisasikan kegiatannya 100 persen. Kalau target optimistis tercapai,” ungkapnya.(dhe/pbn)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *