Implementasikan Perpres Ketahanan Pangan, Gembor Udik Launching Embung Padi 

CIKANDE, BANPOS – Desa Gembor Udik, Kecamatan Cikande Kabupaten Serang, melaunching program penguatan ketahanan pangan melalui Embung PADI, Minggu (30/10). Dipilihnya desa Gembor Udik, mengingat kondisi geografis Desa Gembor Udik terletak di pesisir dan keadaan Pertanian hampir 85 persen. 

Program Lumbung Padi dalam rangka pengiatan ketahaman pangan ini terealisasi berdasarkan Perpres 104 Tahun 2021, yang berisikan bahwa 20 persen Dana Desa digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani. Program ini diawali dengan penentuan lahan yang akan dijadikan objek pertanian dengan sistem bagi hasil.

Pendamping Lokal Desa Gembor Udik, Jamal Lunahar, mengungkapkan bahwa pihaknya mendampingi pihak sesa dan masyarakat untuk memperoleh lahan yang nantinya dijadikan objek pertanian. Setelah diperoleh lahan, tim pelaksana kegiatan mengadakan sosialisasi terkait perekrutan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang berasal dari Keluarga kategori Miskin yang akan dijadikan pekerja dalam kegiatan lumbung padi tersebut.

“Setelah PKTD terbentuk, selanjutnya tahap awal dimulai dari pembentukan kelompok dan juga mengumpulkan hasil pemanenan pertanian kelompok, serta membuat beras sendiri dari hasil program ini,” ujarnya.

Jamal mengaku, pada dasar nya pihaknya akan membuat kelompok wanita tani (KWT) Desa gembor Udik. Hal itu dikarenakan, di setiap desa di Kecamatan Cikande, jarang ada KWT dan kurangnya pemahaman edukasi pertanian.

“Sehingga mendorong pendidikan sejak usia dini, perlunya kerjasama dari berbagai pihak dari Dinas Pertanian, Perikanan, pendidikan dan mitra yang terkait pertanian,” tuturnya.

Pendamping Desa kecamatan Cikande, Ujang Ahmad Rifai, tujuan dibentuknya ketahanan pangan di Desa Gembor Udik ini untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat tetap tercukupi, minimal dalam satu tahun ke depan.

“Ketahanan pangan di Desa Gembor Udik ini berupa produksi Beras yang dihasilkan oleh kelompok tani yang ada di Desa,” katanya.

Staff Desa Gembor Udik, Budi, mengungkapkan bahwa estimasi lumbung padi yang sudah terbentuk itu direncanankan 4 bulan sudah bisa panen. Pihaknya merencanakan, selain menjadi lumbung padi yang memproses gabah beras, tempat tersebut juga menjadi lokasi 

“Selain proses Gabah Beras, kegiatan ini juga rencananya akan dijadikan tempat edukasi pertanian bagi warga terkait tentang pertanian, sehingga menghasilkan hasil yang maksimal,” ungkapnya. (MUF/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *