PUBLIC, BANPOS – Centang biru Twitter kini tak gratis lagi. Dalam pembaruan untuk perangkat Apple pada Sabtu (5/11) lalu, perusahaan berlogo burung biru itu mengiklankan pendaftaran akun centang biru seharga 7,99 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 125 ribu per bulan.
Centang biru berbayar ini mengiming-imingi benefit setengah iklan. Selain itu, pengguna juga bisa mengunggah video durasi lebih lama, dan mendapatkan ranking prioritas untuk konten berkualitas.
Sebagai langkah pertama, kebijakan ini akan diterapkan di Inggris, Amerika, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
“Setelah kami memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik, kami akan langsung meluncurkannya ke seluruh dunia,” cuit Musk, seperti dilansir BBC International, Minggu (6/11).
Musk yang juga bos Tesla itu menambahkan, Twitter akan segera menambahkan kemampuan untuk melampirkan teks panjang ke twit.
“Ini mengakhiri absurditas screenshot notepad. Diikuti monetisasi kreator untuk semua bentuk konten,” cuit Musk via akun Twitter-nya, Sabtu (5/11).
Akun Palsu
Centang biru berbayar memicu kekhawatiran maraknya akun palsu, dan beredarnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan di platform tersebut. Terutama, menjelang Pemilu AS 2024.
Perubahan kebijakan ini dapat memicu kekhawatiran bahwa akun Twitter tokoh pemerintah, selebritas, dan jurnalis dapat ditiru oleh pengguna mana pun, yang bersedia membayar biaya bulanan.
Untuk diketahui, sejak 2009, akun centang biru Twitter tidak memungut bayaran sama sekali.
Centang biru diberikan kepada pengguna – baik individu atau organisasi – yang telah melalui proses verifikasi. Sehingga, dapat dipastikan, akun tersebut asli. Bukan abal-abal.
Dengan kebijakan baru ini, bagaimana nasib pengguna yang sudah kadung memiliki centang biru? Apakah Twitter masih berencana untuk memverifikasi pengguna, selain dengan menagih mereka berlangganan?
Soal ini, Musk mengatakan, pihaknya akan menerapkan batas waktu beberapa bulan untuk perubahan.
Sementara untuk pengguna yang berpura-pura menjadi tokoh terkenal, Musk mengatakan, Twitter akan menangguhkan akun yang mencoba meniru identitas dan menyimpan uangnya.
Centang biru berbayar adalah kebijakan kedua yang dijalankan Elon Musk, sejak pria kelahiran 28 Juni 1971 itu mengambil alih Twitter dengan harga 44 miliar dolar AS atau setara Rp 691,70 triliun pada akhir Oktober 2022.
Kebijakan pertama yang dia lakukan adalah memangkas 50 persen karyawan Twitter, yang totalnya 7.500 orang.
“Twitter kehilangan lebih dari 4 juta dolar AS atau Rp 62,88 miliar per hari. Jadi, tidak ada pilihan, selain memangkas separuh tenaga kerja,” ujar Musk. (RM.ID)
Tinggalkan Balasan