AS Latih Pejabat RI-Malaysia Lumpuhkan Teroris

DENPASAR, BANPOS – Kantor Urusan Senjata Pemusnah Massal Terorisme (WMDT) Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), bersama dengan mitra Merrick & Company dan At-Risk International, melatih para pemangku kepentingan di Indonesia dan Malaysia, 31 Oktober hingga 4 November di Denpasar, Bali, untuk mencegah, mendeteksi, dan melumpuhkan teroris yang menggunakan unsur Kimia, Biologi, Radiologi, dan Nuklir (KBRN).

Program lima hari ini melibatkan 36 pembuat kebijakan kon￾tra terorisme, penyidik dalam penegakan hukum, ahli teknis KBRN, dan para jaksa. Peserta menerima pelatihan komprehensif yang dirancang untuk memperkuat kemampuan investigasi penegakan hukum.

Selama program, para peserta diajarkan bagaimana menggunakan pendekatan berbasis komunitas asesmen dan manajemen ancaman perilaku (BTAM) untuk mengidentifikasi dan mencegah percobaan teroris bersenjata pemusnah massal (SPM).

BTAM memungkinkan aparat penegak hukum bekerja sama dengan pemangku kepentingan di berbagai bidang untuk mengidentifikasi, melakukan asesmen, dan mengelola ancaman dari para individu yang menunjukkan niat atau kapasitas untuk melakukan tindakan kekerasan.

Pelatihan ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para peserta tentang faktor risiko dari individu dan perilaku mencurigakan yang biasanya mendahului tindakan kekerasan yang ditargetkan. Dan, bagaimana menerapkan pendekatan ini untuk mencegah tindakan terorisme dengan menggunakan SPM.

“Sangat sering bukti percobaan teroris atau aktor non-negara lainnya baru jelas setelah serangan,” kata pejabat direktur WMDT Deplu AS Constantinos Nicolaidis dalam keterangan yang diterima Rakyat Merdeka.

“Mengingat konsekuensi yang berpotensi menghancurkan dari terorisme yang melibatkan mate￾rial KBRN,” imbuhnya.

Keterangan itu juga menyebut, kelompok teroris beroperasi secara global, termasuk di Asia Tenggara. Mereka telah lama bercita-cita untuk mengembangkan dan menggunakan kemampuan terkait senjata pemusnah massal.

“Departemen Luar Negeri AS bekerja di seluruh dunia untuk memperkuat kemampuan internasional guna mengatasi tantangan ini dan melawan ancaman serius ini. Pemerintah Indonesia dan Malaysia adalah mitra penting dalam upaya ini,” tutup keterangan itu.(RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *