INDONESIA, BANPOS – Menpora Zainudin Amali menegaskan, naturalisasi atau kewarganegaraan terhadap pemain sepak bola atau cabang-cabang olahraga manapun itu adalah jangka pendek. Jangka panjangnya, tetap mengandalkan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.
“Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi (jangka panjang), naturalisasi adalah jangka pendek,” kata Menpora Amali.
Menurutnya, naturalisasi untuk jangka pendek tersebut dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak antara lain, pemain naturalisasi dibutuhkan untuk tim senior dalam pertandingan-pertandingan di FIFA Matchday untuk meningkatkan peringkat Indonesia.
“Oleh karena itu, kita sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah kita naturalisasi dua orang (Jordi Amat dan Sandy Walsh) ditambah hari ini Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang-kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan,” tegasnya.
Bahkan, lanjut Menpora Amali Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu yang lalu telah melaunching Papua Football Academy yang isinya anak-anak usia 12 tahun.
“Itu adalah komitmen kita komitmen kami dengan PSSI. Bahkan sekarang sebagai wujud dari komitmen itu, untuk pembinaan usia dini PSSI dan Kemenpora bekerja sama melakukan kursus pelatih bagi mantan-mantan pemain Tim Nasional yang sekarang masih berlangsung di Bali,” jelasnya.
Dengan adanya pelatihan ini, maka pelatih memiliki sertifikat C sebagai pelatih. Dengan pelatihan para pelatih ini, maka diharapkan bisa melatih anak-anak usia dini sebagai calon pemain timnas di masa depan.
“Mmudah-mudahan hasil yang kita hasilkan bersama ini akan membawa kemajuan untuk sepak bola Indonesia,” harapnya.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan