INDONESIA, BANPOS – Pemerintah punya mimpi Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045. Hal ini bisa saja terwujud, mengingat kita memiliki sumber daya berlimpah. Misalnya, cadangan nikel Indonesia menjadi yang terbesar kedua di dunia.
Menteri Koordinator Bi¬dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan opti¬mistis, pendapatan per kapita Indonesia akan setara dengan negara maju.
“Kami punya mimpi dan ren¬cana untuk mencapai cita cita pada tahun 2045 menjadi negara berpenghasilan tinggi,” ujar Luhut dalam seminar interna-sional Lembaga Penjamin Sim¬panan (LPS) di Bali, kemarin.
Eks Menko Polhukam ini mengungkapkan, rata-rata pendapatan per kapita Indone¬sia mencapai 4 ribu dolar AS per tahun, atau sekitar Rp 66 juta.
“Kami berharap, nilai tersebut bisa meningkat menjadi sekitar 10 ribu dolar AS atau sekitar Rp 154 juta per tahun pada 2030,” harapnya.
Menurut Luhut, bukan hal mudah untuk mencapai target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Indonesia menghadapi badai yang membuat ekonomi sangat bergejolak. Namun, Pemerintah sangat serius melewati kondisi badai tersebut.
Untuk mewujudkan menjadi negara kaya, lanjut Luhut, Indone¬sia akan melanjutkan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Selain itu, Indonesia juga mendorong transformasi ekono¬mi melalui hilirisasi. Nikel salah satunya, yang kini diolah sehingga menciptakan nilai tambah dan bagian dari rantai pasok dunia.
“Mungkin Anda tidak mengerti bahwa kita sangat kaya. Cadangan (nikel) terbesar kedua di dunia. Belum lagi komoditas lain seperti tembaga dan bauksit,” jelasnya.
Luhut mengatakan, dampak¬nya sudah terlihat dalam pereko¬nomian nasional. Saat banyak negara lain alami perlambatan ekonomi dan jatuh ke jurang resesi, Indonesia mampu tumbuh tinggi pasca pandemi Covid-19. Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekspor komoditas.
“Saya tidak melihat alasan kita tidak bisa tumbuh. Dengan kita tumbuh rata-rata 5,7 persen di kuartal lll ini, saya rasa kita akan sangat bisa menjadi negara ber¬pendapatan tinggi,” katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramalkan per¬tumbuhan ekonomi kuartal IV tak akan setinggi kuartal III.
Meski demikian, Sri Mulyani meyakini pertumbuhan ekonomi secara tahunan akan tetap tinggi di atas 5 persen. Pemerintah memproyeksikan ekonomi In-donesia secara year on year tumbuh 5-5,3 persen.
“Pemerintah optimistis, karena memang ada landasan objek¬tifnya, yakni berbagai indika¬tor ekonomi makro yang terus menguat, implementasi berbagai kebijakan cukup efektif mendu¬kung pemulihan ekonomi na¬sional, pengelolaan APBN yang pruden, responsif dan efektif,” katanya.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan