Republik Bisa Rebut DPR, Demokrat Dominasi Senat

REPUBLIC, BANPOS – Warga Paman Sam mulai memberikan suara dalam pemilu sela yang digelar Selasa (8/11). Pemilihan kali ini berlangsung sengit antara Partai Demokrat dan Republik.

Dilansir AFP kemarin, dominasi Partai Demokrat atas Partai Republik tergolong sangat tipis, yang menjadikan pemilu sela tahun ini sebagai persaingan ketat. Jajak pendapat mengindikasikan, Partai Republik bisa merebut dominasi di DPR AS (House of Representative/HoR), namun Partai Demokrat masih akan mendominasi Senat.

Kemarin, tempat-tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah pantai timur mulai dibuka pada pukul 6:00 pagi waktu setempat, atau malam WIB. Tercatat, lebih dari 42 juta orang Amerika memberikan suara lebih awal menjelang pemilihan sela Selasa.

Menurut pantauan US Election Project, Senin ( 7/11), tercatat lebih dari 19,3 juta suara awal yang diberikan secara langsung dan 22,7 juta melalui surat dengan total 42,03 juta suara. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding 39,1 juta orang yang memberi suara lebih awal pada pemilu sela pada 2018.

Sebagian besar dari 50 negara bagian AS mengizinkan pemilih untuk memberikan suara lebih awal, baik secara langsung atau melalui surat. Praktik itu telah dilakukan selama Pemilihan Presiden 2020, saat puncak pandemi Covid-19.

Di seluruh AS, para pemilih saling mengajak untuk memberikan suara dalam pemilu sela, yang secara historis memiliki jumlah pemilih yang rendah.

“Saya akan menekankan pilih, pilih, pilih!” kata mahasiswa (24) Luke Osuagwu di Atlanta, Georgia.

“Jika Anda tidak memberikan suara, Anda tidak dapat benar-benar membela masyarakat atau semacamnya. Sangat penting bahwa semua orang ikut memilih,” kata Alethia McClenton (45), karyawan Georgia Aquarium.

Pemilu Sela (midterm election) merupakan pemungutan suara untuk memilih anggota Kongres AS, yang terdiri atas DPR dan Senat. Yaitu memilih 435 anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan 33-34 anggota Senat.

Pemilu sela juga diadakan untuk memilih 34 dari total 50 gubernur negara bagian, ditambah Gubernur Vermont dan New Hampshire yang dipilih setiap dua tahun. Jadi, total 36 gubernur dipilih dalam pemilu tersebut.

Sebagaimana presiden negara itu, anggota Senat dan gubernur memiliki masa jabatan empat tahun, kecuali Gubernur Vermont dan New Hampshire.

Dari 435 kursi DPR AS yang ada, sebagian besar dipegang dengan aman oleh partai masing-masing. Hanya sekitar 30 kursi yang diperkirakan menjadi perebutan sengit antara kedua partai.

Area-area pinggiran di kota-kota besar di negara bagian seperti Pennsylvania, California, Ohio dan North Carolina akan menjadi kunci. Di Senat AS, perebutan suara yang penting untuk diperhatikan ada di negara bagian Nevada, Arizona, Georgia dan Pennsylvania.

Karena banyak perebutan suara yang akan sangat tipis, hasil akhir pemilu sela bisa jadi baru akan diketahui secara jelas dalam beberapa hari ke depan.

Hasil pemilihan pada Selasa akan memiliki dampak kuat pada dua tahun terakhir kepresidenan Joe Biden, membentuk kebijakan. Mulai dari pengeluaran Pemerintah hingga dukungan militer untuk Ukraina.

Kongres AS menentukan undang-undang (UU) yang berlaku secara nasional. DPR AS memutuskan UU mana yang di-voting, sedangkan Senat bisa memblokir atau menyetujui UU itu, juga mengonfirmasi penunjukan yang dilakukan Presiden AS dan melakukan penyelidikan terhadapnya, yang tergolong sangat langka. (RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *