ARAB SAUDI, BANPOS – Arab Saudi melirik investasi sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satunya, ingin mengembangkan industri petrokimia di kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara).
Hal itu terungkap usai per¬temuan virtual Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dengan Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi Pangeran Abdulaziz Bin Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Pertemuan itu dilakukan untuk menjaga hubungan baik bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya di bidang energi.
Dalam pertemuan tersebut, Arifin menekankan hubungan persaudaraan antara Indonesia dengan Arab Saudi menjadi hal yang krusial bagi kedua negara.
“Kerajaan Arab Saudi, dalam bidang energi telah menjadi mitra utama kerja sama Indonesia. Saudi menjadi pemasok minyak mentah dan produk olahannya ke Indonesia,” kata Arifin di Jakarta, kemarin.
Keduanya juga membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang energi lain. Seperti peluang investasi petrokimia, kilang minyak, pembangkit listrik yang berasal dari EBT di Indonesia.
Pangeran Abdulaziz Bin Sal¬man mengatakan, negaranya membuka peluang kerja sama dan kolaborasi seluas-luasnya.
“Arab Saudi mau bekerja sama untuk transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkat¬kan kesadaran Circular Carbon Economy (CCE),” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koor¬dinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan minat mereka mengembangkan industri petrokimia di kawasan industri hijau di Kaltara.
Saat ini, kata Luhut, porsi investasi China di kawasan industri hijau tersebut masih mendominasi, jika dibandingkan dengan negara mitra lain.
“China masih besar, tapi seka¬rang Saudi juga minta masuk untuk di petrochemical. Tahap pertama 11 miliar dolar AS pihak China, tidak bisa lagi karena sudah jalan,” kata Luhut.
Pada tahap kedua pengembangan, Luhut mengatakan, Arab Saudi dan UEA akan masuk untuk ikut mengembangkan potensi EBT di kawasan industri hijau tersebut.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan