DPRD Kabupaten Sikka Kagumi Pengolahan Limbah B3 PPLI

NUSA TENGGARA TIMUR, BANPOS – Belasan anggota DPRD Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambangi kantor PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), di Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/11).

Para legislator daerah itu mempelajari cara kerja mengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). “Tentu kita mengagumi cara mengolah limbah di PPLI,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Donatus David.

David menceritakan, kunjungan ini merupakan bagian kegiatan kajian lapangan yang dilakukan Komisi II DPRD Kabupaten Sikka NTT. Khususnya, dalam upaya mencari solusi pengolahan limbah industri medis.

“Saat ini di Kabupaten Sikka, baru memiliki insinerator di RSUD. Itupun hanya mampu mengolah limbah medis dari rumah sakit itu sendiri. Sedangkan untuk limbah medis dari puskesmas-puskesmas dan dari kalangan industri masih menjadi PR pemerintah daerah,” jelasnya.

Legislator asal PDI Perjuangan itu berharap, dapat bersinergi dengan PT PPLI dalam urusan mengelola limbah B3 di Kabupaten Sikka.

“Selain membangun kerja sama pengolahan limbah, kita harapkan juga bisa menjadi bapak asuh bagi daerah dalam pengolahan limbah B3,” harap David.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sikka, Alfridus Melanus Aeng. Dia, mengapresiasi teknologi pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh PPLI.

“Sistemnya semua terintegrasi dari pengangkutan, pengolahan hingga penimbunan. Kami butuh dukungan dari PPLI. Kunjungan ini juga bagian dari upaya kami melakukan penyempurnaan regulasi terkait pengolahan limbah B3 di Kabupaten Sikka,” ujar Alfridus.

Merespon kunjungan para wakil rakyat Kabupaten Sikka, PPLI mencoba memberikan gambaran teknis dan detil terkait proses dan alur pengolahan limbah B3 mulai dari pengambilan hingga penimbunan.

Dalam kesempatan tersebut, Senior Technical Engineer dan Support Manager PPLI, Muhammad Yusuf Firdaus memaparkan tentang pengelolaan limbah dan jaminan ramah lingkungan yang diberikan PPLI.

Dijelaskan Yusuf, perusahaan yang sudah 28 tahun berkiprah di indonesia mengakui idealnya Indonesia dengan luas wilayah saat ini memiliki 4 perusahaan sejenis PPLI tersebar di seluruh pulau-pulau besar.

“Namun kenyataannya hingga hari ini baru ada satu yang terintegrasi, PPLI saja,” ujar Yusuf.

Dalam kunjungan tersebut, Yusuf mengajak tamunya berkeliling ke area pengolahan limbah B3 PPLI seluas 64 hektar tersebut, mulai dari laboratorium, insinerator, pengolahan Limbah PCBs hingga landfill.

Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari berharap para wakil rakyat Kabupaten Sikka menularkan pengetahuannya soal pengolahan limbah B3 yang didapat dari hasil kajian lapangan tersebut kepada pemerintah daerah dan kalangan industri di Kabupaten Sikka.(RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *