BALI, BANPOS – Baru semalam menghirup udara Bali, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov sudah kena isu miring. Sergey yang datang ke Bali untuk menghadiri KTT G20 mewakili Presiden Rusia, Vladimir Putin digoyang hoaks masuk rumah sakit karena serangan jantung. Setelah berita tersebar, pihak Rusia buru-buru membantah dengan mengupload video Sergey saat sedang nyantai lewat media sosial.
Seperti diketahui, Sergey jadi salah satu perwakilan negara anggota G20 yang hadir lebih awal di Bali. Dia mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Senin (13/11) malam, beberapa jam sebelum kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Setelah 1 malam nginap di Bali, Sergey justru dikabarkan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar atau RSUP Sanglah. Sergey diberitakan terkena serangan jantung sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Salah satu sumber pemberitaan terkait sakitnya Sergey berasal dari Associated Press yang kemudian dikutip banyak media-media dari luar negeri. Menurut Associated Press itu, Sergey dilarikan ke rumah sakit berdasarkan keterangan dari pejabat-pejabat Indonesia karena terkena serangan jantung.
Hingga semalam, aktivitas di RSUP Prof Ngoerah Denpasar masih berjalan seperti biasa. Termasuk Paviliun Wings VIP dan VVIP rumah sakit yang biasa digunakan untuk perawatan pejabat negara. Tidak ada penjagaan ketat dari aparat keamanan baik Polisi maupun TNI secara mencolok.
Benarkah Sergey sakit dan dirawat? Juru Bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova membantah dengan tegas berita tersebut. Kata dia, kabar yang menyebutkan Sergey dirawat karena serangan jantung adalah kebohongan.
“Sergey Viktorovich dan saya di sini di Indonesia membaca halaman berita dan tidak bisa mempercayainya,” tegasnya.
Salah seorang pejabat Rusia memposting video Sergey dalam keadaan baik-baik saja, sekaligus membantah kabar sebelumnya bahwa dia dilarikan ke rumah sakit. Melalui akun Instagramnya, Anggota Dewan Politik Regional Rusia Ernest Makarenko pada Senin (14/11) memposting video Lavrov tengah duduk santai di teras mengenaikan kaos berwarna biru dan celana pendek.
Terlihat jelas dalam video itu, Sergey sedang berada di pinggir pantai di Bali. Dia duduk di atas meja menghadap meja bundar kecil yang di atasnya banyak kertas bertumpuk-tumpuk.
Video tersebut direkam dan diposting sebelumnya oleh Maria Zakharova di Telegram-nya. “Dirawat di rumah sakit oleh media Barat, Sergey Lavrov mengirimkan salam besar untuk semua orang dari Bali,” tulis Makarenko di Instagram.
Kata Makarenko, kabar ini merupakan permainan politik dari para lawan-lawan politiknya. Kata dia, kejadian seperti ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu. Salah satunya mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin jatuh sakit.
Tak hanya pihak Rusia, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ikut membantah kabar tersebut. “Dia (Menlu Rusia) sudah ada di hotelnya dan dalam kondisi sehat,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong di Bali, kemarin.
Di dunia maya, berita bahwa Sergey dirawat di rumah sakit juga mengagetkan warganet. “Waduh. Kenapa dia? Dia yang sakit kenapa gua yang jadi serem ya,” aku @OmChully. “Kenapa?” tanya @moik_the. “Hoaks dari peranakan setan,” timpal @budi MT.
“Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dibawa ke rumah sakit itu cuma buat pemeriksaan kesehatan, bukan karena sakit. Jadi tidak benar ya gaes, tidak sesuai faktanya,” kata @HSLondo. “Jadi intinya beliau sehat kan ?” tanya @okyjellydrnk.
Akun @rezzapahlevic mengingatkan jangan main-main dengan berita bohong, apalagi berkaitan dengan Rusia. “Gak usah ngadi-ngadi, Putin punya nuklir loooh,” cuitnya.
Namun, akun @26imhafhalludbA menganggap itu hanya candaan saja. “Udaahh, kasih teh anget aja sama tolak angin. Masuk angin tuh kali,” candanya. (RM.ID)
Tinggalkan Balasan