AMERIKA, BANPOS – Presiden AS Joe Biden mengawali aktivitasnya di hari kedua KTT G20 Bali, dengan menggelar pertemuan meja bundar darurat dengan para pemimpin dunia di Pulau Dewata. Bersama para pemimpin G7 dan NATO.
Pertemuan itu mencakup Biden dan para pemimpin dari Kanada, Uni Eropa, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Jepang, kata para pejabat itu.
Didahului pembicaraan dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan Sekjen NATO Jens Stolternberg.
Menyusul ledakan di Desa Przewodow Polandia akibat rudal yang diduga buatan Rusia, yang menewaskan dua orang, Selasa (15/11). Seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Polandia.
Namun, pernyataan itu tidak merinci jenis rudal, atau dari mana ia ditembakkan.
Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, laporan tersebut adalah provokasi yang disengaja. Mereka membantah telah melakukan serangan di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia.
Wartawan secara singkat diizinkan masuk ke ruangan, untuk melihat para pemimpin duduk di meja.
Saat ditanya apakah bisa memberikan kabar terbaru tentang ledakan tersebut, Biden menjawab, “Tidak.”
Dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, Biden menyatakan belasungkawa yang mendalam atas melayangnya korban jiwa dalam ledakan di Polandia Timur.
“Presiden Biden menawarkan dukungan penuh AS untuk dan membantu penyelidikan Polandia,” demikian pernyataan Gedung Putih, seperti dilansir CNN International, Rabu (16/11).
Biden juga menegaskan kembali komitmen kuat AS untuk NATO.
Para pemimpin G7 dan NATO juga sepakat meminta tim mereka saling berkoordinasi, menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat penyelidikan berlangsung.
“Di KTT G20 Bali, Biden dan sebagian besar anggota G20 telah dijadwalkan untuk menandatangani pernyataan yang mengutuk perang Rusia di Ukraina. Serta penderitaan manusia yang ditimbulkan, baik bagi warga Ukraina, atau negara berkembang yang menghadapi kerawanan pangan dan bahan bakar sebagai akibatnya,” papar pejabat administrasi senior yang meninjau pernyataan tersebut.
Ungkapan kecaman seperti itu telah menjadi kerja diplomasi selama berbulan-bulan, antara para pemimpin G20. Namun, belum jelas negara mana yang akan menandatangani deklarasi tersebut.
Sebelum memulai perjalanan panjang kembali ke Washington, Biden akan berpartisipasi dalam penanaman pohon bakau bersama para pemimpin G20 lainnya.
Dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, untuk pertama kalinya menjabat sejak 25 Oktober lalu.
Sunak adalah orang kulit berwarna dan Hindu pertama, yang menjabat PM Inggris. Dia juga orang termuda yang menjabat dalam lebih dari 200 tahun.
Sunak menggantikan Liz Truss, yang tercatat sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Inggris. Hanya enam minggu.
Malam ini, Biden akan kembali ke Washington di tengah pergeseran kekuatan politik, yang antara lain ditandai oleh kembalinya Donald Trump, yang berambisi duduk di kursi Kepresidenan AS untuk ketiga kalinya.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan