Helikopter tersebut bertolak dari Pangkalan Bun, Provinsi Kalimantan Tengah menuju Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dilaporkan sebanyak empat anggota Polri berada di dalam helikopter tersebut.
“Sebenarnya domainnya ada di Air Nav, namun sampai saat ini, info yang kami terima dari Air Nav seperti itu (hilang kontak),” kata Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin Belitung, Khaerul Assidiqi di Tanjung Pandan, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini pihak bandara internasional H.AS Hananjoeddin mendapatkan permintaan untuk memperpanjang jam operasional bandara.
“Kalau dari bandara saat ini lebih kepada ada request operating hour diperpanjang dan sebagainya, sementara begitu saja,” ujarnya.
Khaerul menambahkan, jam operasional bandara internasional H.AS Hanandjoeddin diperpanjang guna menanti kabar kepastian informasi mengenai helikopter yang dilaporkan hilang kontak tersebut.
“Sampai saat ini kami masih monitor dan stand by,” katanya.
Khaerul belum dapat memastikan terkait jadwal penerbangan helikopter tersebut, karena merupakan ranah pihak Air Nav bandara setempat.
“Kalau schedule lebih ke Air Nav yang mengetahui,” ujarnya.
Khaerul menegaskan, saat ini pihaknya masih menunggu rilis resmi terkait kabar penerbangan helikopter tersebut.
“Belum ada rilis resmi, sampai sekarang kami masih stand by, ” katanya. (ANT)
Tinggalkan Balasan