CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian secara resmi melantik Ketua Paguyuban Lurah dan pengurus yang ada di 43 Kelurahan, se Kota Cilegon, Senin (12/12). Usai melantik Ketua Paguyuban Lurah, Walikota meminta untuk tidak ada lurah yang terkotak-kotak apalagi dalam rangka mensosialisasikan program kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
Kemudian Helldy mengatakan, pihaknya meminta kepada 43 kelurahan se Kota Cilegon untuk mensosialisasikan program kerja Pemkot Cilegon. Ia berkeinginan dalam menyalurkan bantuan sosial tidak hanya orang kaya dan orang yang meninggal namun perlu kiranya orang yang layak mendapatkan bantuan itu untuk di sosialisasikan agar bantuan tersebut atau program tersebut terealisasikan.
“Kami sudah mengeluarkan juga beberapa surat. Termasuk pembatasan mengenai RT. Terus kemudian kita juga akan membuat satu data. Jadi secara otomatis lurah punya peran di sini dalam rangka mensosialisasikan kepada seluruh RT. Agar data-data yang diberikan bantuan-bantuan sosial itu tidak ada lagi orang-orang kaya dan meninggal dunia dan ini yang menjadi penting bagi kami,” katanya.
Lebih lanjut, Helldy mengaku, pihaknya tidak berkeinginan dimasa kepemimpinannya tidak ada lagi yang mendemo karena tidak ada kenaikan pada TPP di Kota Cilegon. Maka Helldy menegaskan agar di 43 Kelurahan se Kota Cilegon mensosialisasikan program Pemkot Cilegon. “Di Pemerintahan kami tidak harus ada pendemo atau lain sebagainya. Bahwa setiap tahun TPP nya naik 5 persen. Sehingga tidak perlu ada lagi TPP nya tidak naik,” ujarnya.
“Jadi otomatis tolong di sosialisasikan seluruh program-program Pemerintah Kota Cilegon,” tegasnya.
Helldy mengakui, bahwa selama dirinya menjabat dia telah melakukan pelayanan terbaik untuk ASN di Kota Cilegon. Baik itu honor-honor guru, RT dan lain sebagainya. “Kami sudah memberikan yang terbaik untuk ASN di Kota Cilegon 5 persen pertahun naik TPPnya. Honor-honor guru RT RW dan lain sebagainya sudah kami naikan,” paparnya.
Terakhir, Helldy juga meminta kepada 43 Kelurahan untuk tidak ada kubu-kubuan. Baik itu lurah walikota atau wakil walikota untuk guyub melakukan sosialisasikan program kerja Pemkot Cilegon. “Saya tekan kan untuk 43 kelurahan tidak ada lagi kubu-kubuan. Sekarang itu kalian di 43 kelurahan menjadi lurah yang ada di wilayahnya. Bukan konsepnya lurah wakil, lurah wali. Saya enggak suka. Kalau nanti ke denger ke saya kalian akan berhadapan dengan saya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Lurah Kota Cilegon, Khairul Amri mengatakan pihaknya meminta kepada 43 kelurahan tidak melakukan apa yang disampaikan pak Walikota Cilegon. Agar program Pemkot Cilegon itu sendiri bisa tersoasilasikan secara masif kepada masyarakat di Kota Cilegon.
“Karena kita di paguyuban kelurahan apa yang dikatakan oleh pak Wali bahwa tidak ada blok-blokan. Maka dari pada itu saya sampaikan bahwa lurah kompak. Tidak ada lagi A dan B hingga sampai blok-blokan,” ungkapnya.
Dia juga meminta agar setiap lurah di 43 kelurahan untuk tidak berpolitik. Melainkan tugas lurah itu hanya menjadi pelayan masyarakat agar program Pemkot Cilegon sendiri bisa tersosialisasikan secara masif. “Enggak ada semua lurah. ASN saya melarang untuk berpolitik. Agar bagaimana mensukseskan program Pemerintah Kota Cilegon,” tandasnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan