CIANJUR, BANPOS – Universitas 17 Agustus 1945 (UTA ’45) Jakarta sejak tanggal 3 – 18 Desember mengadakan Program Kemandirian Masyarakat (PKM). Kegiatan bertemakan “Penguatan Kelompok Pemuda Berbasis Pelatihan Mitigasi Bencana di Kawasan Cianjur, Jawa Barat” tersebut dilaksanakan di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Kegiatan dipimpin langsung oleh Samsul Ode, S. IP., M.Si. yang juga Dekan FEBIS yang juga berasal dari Prodi Ilmu Pemerintahan. Tim lainnya yaitu Dra. Khoirunissa, M.Si. dari Prodi Hubungan Internasional serta Dr. Wagiman, S.Fil., S.H., M.H. dari Prodi Ilmu Hukum. Kegiatan juga melibatkan mahasiswa-mahasiswi dari beberapa program studi juga.
Menurut Ketua Tim Program Kemandirian Masyarakat (PKM), Abdimas UTA 45 Jakarta, Samsul Ode, S. IP., M.Si., berdasarkan analisa hasil survey di lokasi mitra, metode pelaksanaan dalam kegiatan ini meliputi tiga kegiatan, yaitu: (1) Survey dan Observasi permasalahan di lokasi mitra; (2) Pelatihan dan FGD terkait penanganan pra dan pasca bencana; dan (3) Pemberian alat dan bantuan kepada korban bencana. Tim pengabdi akan melakukan survey dan observasi di lokasi mitra.
“Tim mitra membantu menyediakan data-data lokasi terdampak dan personil pemuda yang akan diikutkan dalam pelatihan dan FGD terkait mitigasi bencana. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui evaluasi dengan menggunakan pre-test dan post-test. Selain itu evaluasi juga dilakukan Ketika pelaksanaan distribusi bantuan sehingga tujuan dar kegiatan ini dapat tercapai,” ujar Samsul Ode.
Adapun keberlanjutan dari kegiatan ini diharapkan adanya kesinambungan kegiatan berupa terlaksananya kolaborasi kegiatan mitigasi bencana yang simultan antara universitas 17 agustus 1945 dengan karang taruna desa cibulakan mengingat daerah ini terletak di titik rawan gempa sehingga diperlukan adanya kegiatan penguatan pengetahuan kepada masyarakat khususnya pemuda terkait tanggap bencana dan mitigasi bencana.
“Kerjasama dan kolaborasi tim kelompok diperlukan dalam menunjang keberhasilan program ini. Ketua kelompok bertugas mengkoordinir semua komponen kegiatan. Anggota kelompok dosen membantu merancang RAB dan komunikasi ke mitra. Anggota kelompok mahasiswa membantu dalam kunjungan dan observasi ke lokasi mitra. Mahasiswa mendapatkan kredit poin dan diakui sebagai SKPI dan MBKM Magang dari partisipasi dalam kegiatan ini,” papar Samsul Ode.
Rendahnya Pengetahuan Kebencanaan
Yang menjadi permasalah prioritas dalam kegiatan ini adalah: (1) rendahnya pengetahuan kebencanaan di masyarakat khususnya pemuda dalam Langkah tanggap bencana; (2) rusaknya akses distribusi logistik sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan akses kebutuhan hidup di tenda pengungsian; (3) penyaluran bantuan yang sangat birokratis sehingga membutuhkan waktu yang lama sampai kepada pengungsi; dan (4) belum adanya media literasi kebencanaan di lokasi mitra.
“Solusi atas permasalahan tersebut yaitu, Pertama, melakukan pemetaan lokasi bencana dan Langkah siap siaga kelompok pemuda melalui pengetahuan mitigasi bencana. Kedua, memberikan stimulasi bantuan alat dan perlengkapan yang. Ketiga, menjalin kerjasama berkelanjutan dengan mitra terkait pelaksanaan kegiatan bertema mitigasi bencana kepada masyarakat khususnya kaum pemuda,” kata Samsul Ode.
Sebelum meninggalkan acara, Tim memberikan bantuan kepada masyarakat di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.(PBN)
Tinggalkan Balasan