LEBAK, BANPOS – Jelang pergantian tahun, masyarakat Kabupaten Lebak mulai dapat kembali memeriahkan malam pergantian tahun dengan berbagai kegiatan baik bersama keluarga maupun kerabatnya.
Hal tersebut dikarenakan kini angka kasus Covid-19 menurun dan terbilang sudah terkendali.
Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perayaan malam pergantian tahun secara berlebihan. Dalam himbauannya, Ketua MUI Lebak mengatakan, masyarakat lebih baik berdiam diri di rumah untuk bermuhasabah atau introspeksi diri agar di tahun 2023 bisa lebih baik lagi.
“Pergantian tahun harus menjadi momentum bagi masyarakat untuk memperbaiki diri. Misalnya, selama 2022 kurang beribadah, kurang sedekah, dan belum berprestasi maka di tahun baru harus ditingkatkan. Sehingga, kita semua bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” kata Ketua MUI Lebak, KH Pupu Mahpudin kepada wartawan, Senin (26/12).
Pupu menjelaskan, pihaknya meminta kepada masyarakat tidak bepergian ke pantai atau mendaki gunung. Karena cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi hingga awal tahun 2023. Bahkan menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem.
“Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, lebih baik di rumah saja. Kumpul bersama anak dan istri sambil berdiskusi, saling mengevaluasi dan memberikan masukan terkait kekurangan kita di tahun 2022,” jelasnya.
Ia menerangkan, masyarakat juga diimbau tidak membakar petasan dan meniup terompet pada malam pergantian tahun. Karena hal itu dinilai mubazir dan tidak ada manfaatnya.
“Jadi, nggak usah dirayakan. Anggap saja ini hal biasa. Jangan bakar petasan dan tiup terompet,” tandas Mantan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lebak tersebut.(CR-01/PBN)
Tinggalkan Balasan