LEBAK, BANPOS – Kasus study tour gagal yang dialami alumni 2020 SMAN 1 Wanasalam masih membekas di para alumni. Pasalnya, dana iuran mereka yang kadung dibayarkan hingga saat ini belum juga dikembalikan pihak penyelenggara.
Keterangan dari salah satu alumni 2020 yang minta tidak disebutkan namanya, ia dan kawan-kawan seangkatannya mengaku sudah hilang kepercayaan kepada pihak sekolah. Bahkan, mereka menduga ada indikasi lepas tanggung jawab dari pihak sekolah.
“Atuh udah bertahun-tahun gak ada kepastian, mungkin nunggu kita bosan terus nge ikhlasin kali. Gini caranya mah kita jadi curiga,” ujarnya ke BANPOS, Senin (9/1).
Menurutnya, secara taraf ekonomi para alumni tersebut tidak semua kalangan alumni itu dari golongan berada, yang mana uang iuran yang sudah dibayarkan dianggap besar jumlahnya.
“Kita juga bukan orang punya semua, contohnya saya. Uang segitu bagi Saya sangat gede. Itu kita kumpulkan dan bayarkan tujuannya buat tour, bukan buat sedekah ke sekolah,” tandasnya.
Senada, dari narasumber berbeda pun mengaku merasa ditipu oleh penyelenggara, dalam hal ini pihak sekolah. Dari penantian yang tak berujung tersebut pihaknya menduga ada indikasi penggelapan uang oleh oknum terkait.
“Gini caranya mah merasa ditipu lah, kalau bener udah dibayarin ke travel masa gamau balikin, antara gak dibalikin atau bisa jadi gak dibayarin, gitu aja,” ketusnya.
Karenanya, ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan seangkatan lainnya dan berencana melaporkan persoalan ini ke pihak aparat penegak hukum (APH) .
“Sama temen-temen juga kita udah ngobrol, kayaknya mau lapor polisi aja deh. Minta kejelasan kapan dibalikinnya ribet, malah disuruh dateng langsung aja ke sana, kita juga saat ini udah punya kesibukan masing-masing lah,” timpalnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Penanggung jawab sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Wanasalam, Apid membenarkan kaitan dengan kegiatan tour yang tidak terlaksana dikarenakan saat itu berbarengan dengan situasi Covid-19. Adapun terkait uang iuran yang belum dikembalikan kepada alumni, pihaknya tak bisa membantah.
“Ya betul apa yang bapak tanyakan dan kami memang dalam kegiatan itu tidak berdiri sendiri, kami hanya penyelenggara, ya sekolah dan operatornya dari Cagiva Travel, saudara Regi,” tutur Apid sembari menyebut perusahaan travel.
Sementara, saat dikonfirmasi pihak travel Cagiva Tour, Regi hingga berita ini ditulis belum memberikan klarifikasi.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan