CIPANAS, BANPOS – Memasuki hari kedua pasca banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak, bantuan mulai berdatangan. Namun masih tingginya debit sungai membuat penyaluran bantuan terhambat. Aparat kepolisian yang diturunkan ke lapangan berinisiatif membuat rakit untuk memperlancar distribusi logistik.
Berdasarkan pantauan, puluhan polisi yang berasal dari Satbrimob Polda Banten bersama warga membuat sejumlah rakit di tepi sungai yang debit airnya masih tinggi. Rakit-rakit itu dibuat karena jembatan yang menghubungkan Desa Sukajaya dan Desa Sukarame di Kecamatan Sajira rusak diterjang banjir.
“Jembatannya terputus, jadi kami bersama warga berinisiatif membuat rakit sarana pendistribusian logistik, sekaligus bisa digunakan oleh masyarakat yang ingin menyeberang,” kata Komandan Satbrimob Polda Banten, Kombes Dedi Suryadi, Kamis (2/1).
Dedi menambahkan, selain membantu mendistribusikan logistik, Tim SAR Brimob Polda Banten, Polres Lebak dan dibantu masyarakat sekitar melaksanakan kegiatan pembersihan rumah rumah warga yang terendam banjir bandang di Desa Sukajaya dan Desa Sukarame.
“Ratusan personil kepolisian diturunkan ke lapangan dan dibantu masyarakat sekitar, mulai membantu membersihkan lumpur serta sampah terdapat di rumah-rumah yang terendam banjir bandang,” ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, membenarkan semua personel yang terlibat dalam membantu Polres Lebak, sejak kemarin sudah berada di lokasi terjadinya banjir.
Personil Brimob, Polres Lebak sejak awal sudah bersama warga di lokasi banjir. Personil telah melakukan upaya upaya membuka akses jalan yg tertimbun longsor, mencari korban hilang, bersihkan puing puing rumah warga, serta melakukan pelayanan kesehatan di pengungsian.
“Selain pencarian korban hilang, kita juga sejak kemarin sudah mulai membersihkan rumah-rumah dari lumpur dan puing yang terendam banjir bersama pemda, TNI, Sar dan warga,” kata Edy.
Polda Banten, sambung Edy, juga menyediakan dapur umum untuk memberikan layanan makanan kepada warga di lokasi pengungsian serta memberikan layanan kesehatan. Pasca banjir dihawatirkan berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengungsi, seperti halnya beberapa potensi penyakit yang dialami warga di pengungsian adalah batuk, pilek, flu dan lainnya.
“Biddokkes Polda Banten dan puskesmas telah memberikan obat obatan untuk warga pengungsi,” ujar edy . (RUL/ENK)
Tinggalkan Balasan