JAKARTA, BANPOS – Senayan meminta pemerintah memberikan perhatian khusus atas kedatangan turis asal China. Pasalnya, di negara tersebut sedang dilanda gelombang Covid-19 untuk kesekian kalinya, dengan kasus aktif lebih dari 92 ribu kasus.
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan, kesela¬matan dan kesehatan rakyat Indonesia mesti jadi prioritas di tengah masih adanya ancaman virus. “Jangan sampai pelonggaran protokol kesehatan (Prokes) demi mencapai target ekonomi justru mengabaikan keselamatan rakyat Indonesia,” ujarnya.
Muzani meminta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Kesehatan (Ke¬menkes) membuat aturan khusus terhadap wisawatan asal China yang ingin masuk ke Indonesia. Aturan khusus yang dimaksud seperti kewajiban melakukan Swab PCR bagi turis tersebut. “Hal ini sebagai langkah anti¬sipasi serta kewaspadaan kita terhadap kemungkinan mening¬katnya kasus Covid-19 di dalam negeri,” ujar Muzani.
Ia bilang, berbagai upaya mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) di masyarakat akan menjadi sia-sia karena ketidakwaspadaan kemungkinan ancaman Covid-19 dari turis-turis luar negeri. “Kita memas¬tikan bahwa keselamatan dan kesehatan warga adalah hal yang sangat prioritas,” tandasnya.
Menurut Muzani, Pemerin¬tah memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakatnya dari ancaman Covid-19 yang terus bermutasi. Serta mere¬dam kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman Covid-19. “Pengetatan prokes bagi wisa¬tawan luar negeri sebagai ben¬tuk kewaspadaan dini guna menghindari terjadinya glom¬bang Covid-19 di Indonesia,” ucapnya.
Saat ini, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra ini, Pemerintah juga telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyara¬kat (PPKM). Langkah ini bertu¬juan menggenjot perekonomian nasional di segala sektor, salah satunya di sektor pariwisata.
“Tapi jangan sampai kita menargetkan pertumbuhan eko¬nomi tapi mengabaikan kesela¬matan dan kesehatan rakyat,” kata Muzani mengingatkan.
Muzani membeberkan se¬jumlah negara di dunia saat ini telah menerapkan pengetatan prokes bagi turis asal China yang ingin masuk ke negara tertentu. Seperti Amerika Serikat, negara-negara di Eropa, serta sejumlah negara di Asia maupun Afrika.
Mayoritas negara tersebut, menurutnya, mewajibkan turis asal China untuk melakukan swab PCR sebelum masuk ke negara-negara tersebut. Bahkan pemerintah Maroko saat ini telah menetapkan pelarangan bagi turis asal China yang ingin masuk ke negara tersebut.
“Pemerintah Indonesia mesti mulai mengkaji serta memper¬timbangkan pengetatan, pem¬batasan, dan pemberlakuan aturan khusus bagi turis China yang ingin masuk ke Indonesia,” ucapnya.
Muzani menyebut, Pemerintah saat ini menargetkan sebanyak 253 ribu turis asal China masuk ke Indonesia pada tahun 2023 ini. Apalagi, perkiraan meningkatnya turis China di awal ta¬hun ini sangat mungkin terjadi menjelang Hari Raya Imlek pada 22 Januari 2023. “Jadi kita tidak hanya memikirkan capaian atau target devisa dari turis-turis yang ingin berlibur ke Indonesia,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pari¬wisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan berkoordi-nasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait pemberlakuan aturan khusus. Aturan itu berupa pengetatan protokol kesehatan bagi turis China yang masuk ke Indone¬sia.(RMID)
Tinggalkan Balasan