Gobel: Pemuda Gorontalo Siap Direkrut Untuk Bekerja Dan Berlatih Di Jepang

JAKARTA, BANPOS – Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel mengatakan, pemerintah dan pengusaha dari Ehime, Jepang, sepakat merekrut pemuda Gorontalo untuk bekerja dan berlatih di Jepang.
“Kalau tahap pertama berhasil, akan dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan jumlah yang lebih banyak lagi,” kata Gobel kepada wartawan, usai jamuan makan siang bersama Gubernur Prefektur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura, Rabu (18/1).
Hadir juga Ketua DPRD Ehime Hiroshi Watanabe dan Ketua Kadin Ehime Yuji Takahashi.
Total, ada 37 pejabat, pengusaha, dan akademisi Ehime berkunjung ke Gorontalo. Dari pemerintahan ada 6 orang, DPRD 2 orang, perusahaan 13 orang, dosen 2 orang, media 2 orang, dan lainnya ada 6 orang.
Di antara kelompok pengusaha, terdapat bankir dan pengusaha properti serta konstruksi. Mereka ke Gorontalo untuk membangun kolaborasi city to city antara Ehime dan Gorontalo. Di samping menjajaki investasi di Gorontalo.
Karena itu, selain bertemu Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, mereka juga akan mengunjungi Pelabuhan Internasional Anggrek di Gorontalo Utara.
Kolaborasi city to city itu mencakup empat hal. Pertama, manajemen lingkungan hidup. Kedua, pembangunan ekonomi dan industri. Ketiga, pertanian dan kehutanan. Keempat, pendidikan dan pelatihan.
Hal itu tertuang dalam Letter of Intent yang ditandatangani kedua pihak.
Sehari sebelumnya, delegasi dari Ehime diterima Rachmat Gobel di Gedung DPR RI, Jakarta. Kamis (19/1) besok, mereka akan mengunjungi sejumlah tempat.
Salah satunya, melihat hiu paus di Pantai Botu Barani. Selain itu, mereka juga akan ikut melakukan panen padi dengan pupuk organik di Bone Bolango.
Panen padi di lahan seluas 2 hektare itu merupakan uji coba yang sedang dilakukan Gobel, dengan pupuk organik unggul, yang akan menghasilkan gabah dua kali lipat dari biasanya.
Jika uji coba ini berhasil, tentu akan menjadi gerakan masif.
Gobel bilang, kesepakatan untuk mengirim pemuda Gorontalo tercapai, saat mereka bertemu di DPR.
“Di Ehime, terdapat banyak ekspatriat dari berbagai bangsa di Asia yang bekerja di prefektur tersebut, dengan jumlah yang cukup besar. Namun, tak ada yang dari Indonesia ” tutur Gobel.
Karena itu, dia mengusulkan, agar pemuda Gorontalo diberi kesempatan untuk mengembangkan diri.
“Kita harus punya konsep, agar saat bekerja dan berlatih di Ehime ada peningkatan skill dan pengetahuan. Uangnya bisa ditabung. Sehingga, saat kembali ke Gorontalo, bisa menerapkan ilmunya,” papar Gobel.
Di Ehime, mereka bekerja dan berlatih di banyak sektor. Salah satunya, di bidang pertanian. Heruk dengan rasa yang sangat enak menjadi keunggulan dari prefektur tersebut.
Kedatangan delegasi dari Ehime ini, juga menawarkan kerja sama di banyak bidang seperti di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan kelestarian alam, bidang industri, bidang pertanian, dan sebagainya.
“Pelabuhan Anggrek dan Kawasan Ekonomi Khusus Pangan di Gorontalo adalah lokomotif pembangunan Gorontalo. Ada visi 2051 yang mencapai rentang waktu 30 tahun. Pertanian dan pangan akan menjadi andalannya dan itu butuh sumberdaya manusia hingga 100 ribu orang,” terang Gobel.
“Hal itu akan menjadikan Gorontalo Utara sebagai kota baru, dengan tumbuhnya beragam infrastruktur pendukungnya,” imbuhnya.
Namun, Gobel mengingatkan, yang pertama harus dipelajari dari Jepang adalah tentang budayanya itu sendiri.
“Terutama disiplin, kerja keras, komitmen, dan kebersihan serta kesehatannya. Culture. Itu yang pertama,” tandas Gobel.(RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *