CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota Cilegon menerapkan beragam kebijakan untuk mencegah stunting sebagai salah satu fokus pembangunan wilayah. Mengingat, prevalensi balita stunting di kota Cilegon masih tinggi, yakni disekitar 19% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Pencegahan stunting, karenanya menjadi hal rutin yang perlu dilakukan.
Dukungan terhadap upaya ini dilakukan pula oleh PT Indo Raya Tenaga (IRT) di Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Uap Ultra Super Critical (PLTU USC) Jawa 9 & 10 itu menyalurkan bantuan uang Rp18.900.000 untuk membantu penanganan tujuh anak yang mengalami stunting selama enam bulan ke depan lewat program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Lurah Lebakgede, Fatoni, Senin (6/2) menguraikan, dari seluruh Posyandu di kelurahan itu, ada 37 anak balita mengalami tengkes atau stunting karena pertumbuhan mereka di bawah kurva pertumbuhan balita. “Kelurahan lalu memberikan gizi tambahan kepada balita tersebut,” kata Fatoni.
Dia melanjutkan, pada pertengahan Februari 2023, Kelurahan Lebakgede bakal meluncurkan program Kemitraan Bapak Angkat dari perusahaan untuk anak-anak yang rentan kurang gizi. “Perusahaan saya jadikan mitra Bapak Angkat untuk anak-anak stunting, IRT memberikan mitra pendamping Bapak Angkat selama enam bulan untuk tujuh anak. Yang sudah meng-cover tujuh anak itu untuk dibiayai selama 6 bulan itu,” terang dia.
Fatoni sebutkan, bantuan uang dari IRT nantinya akan dibelanjakan oleh Kelurahan Lebakgede untuk membeli bahan makanan seperti susu, vitamin dan biskuit balita. Kemudian, akan diberikan kepada anak-anak yang menjadi sasaran program ini. Selanjutnya dibagikan kepada yang sudah didata para kader Posyandu.
Menurut Fatoni, bantuan dari IRT akan bermanfaat untuk membantu meningkatkan gizi anak yang rentan kurang gizi dan tentu saja akan bermanfaat bagi masa depan mereka. “Dengan adanya bantuan ini menurut kami sangat baik, artinya anak bangsa ini bisa terselamatkan masa depannya, bagaimanapun gizi itu memengaruhi perkembangan dan kesehatan anak,” ujar Fatoni.
Terhadap program ini, Steve Adrianto, GM Development Project PT IRT menuturkan bahwa pengelola PLTU USC Jawa 9 & 10 merasa turut berkepentingan, untuk berkontribusi mengurangi kondisi kurang gizi pada anak-anak bayi dan balita di lingkungan sekitar proyek. Menurut dia, anak-anak, khususnya di wilayah operasional PLTU USC Jawa 9 & 10 adalah generasi yang harus dirawat untuk agar dapat menjalani masa depan yang lebih baik.
“IRT merasa perlu berkontribusi dengan membantu memenuhi asupan gizi bagi bayi dan balita di lingkungan ini, dengan pemenuhan gizi tambahan dan program kemitraan Bapak Angkat Anak Stunting. Semoga hal ini dapat membantu memperbaiki masa depan mereka,” ujar Steve. (RUL)
Tinggalkan Balasan