Janji Baik Kenalkan Relawan Difabel Inspiratif

SERPONG, BANPOS – Sekolah Janji Baik baru-baru ini kembali menunjukkan eksistensinya kepada masyarakat luas dengan membuktikan bahwa menjadi difabel bukanlah sebuah keterbatasan. Dalam laman Instagramnya, @janjibaik.id memperkenalkan seorang perempuan cantik bernama Fretty Lumbangaol atau yang lebih sering disapa Kak Butet.

Relawan Janji Baik, Ayuni Shirotul, menyampaikan bahwa Kak Butet ini merupakan salah seorang relawan Janji Baik yang menjadi sorotan, karena semangat dan antusiasmenya sebagai seorang difabel yang telah berhasil menginspirasi banyak orang. Perempuan kelahiran 1994 ini lahir di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.

“Kak Butet juga sempat menceritakan beragam pengalamannya sebagai penyintas tuli. Sejak lahir, ia merasakan begitu banyak perbedaan yang diterima sebagai seorang difabel, terlebih ibunya juga merupakan seorang penyintas tuli dan hanya bersekolah hingga tingkat SD,” ujarnya.

Ayuni menceritakan, saat Kak Butet memasuki usia sekolah pun merasa kesulitan untuk masuk ke sekolah umum dan hanya diarahkan untuk masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Ditambah lagi, kondisi ia yang berada di pelosok daerah membuatnya kesulitan dalam mengakses berbagai informasi pendidikan.

“Namun keinginannya yang kuat kemudian didukung oleh sanak saudara akhirnya berhasil membuat ia masuk ke sekolah umum. Lingkungan yang berbeda membuat Kak Butet berusaha lebih keras untuk terus belajar, bahkan dari tidak dapat berbicara hingga terlatih dan akhirnya terbiasa berbicara di depan umum,” katanya.

Dukungan bersekolah dengan lingkungan yang berbeda, Kak Butet merasa dapat lebih beradaptasi dan hal tersebut terus berlangsung hingga ia lulus menjadi Sarjana. Sayangnya, perjuangan Kak Butet tak hanya sampai disitu, setelah lulus kuliah ia juga kembali merasakan sulitnya mencari pekerjaan yang dapat menerima ia sebagai penyintas tuli.

“Kak Butet tetap berusaha keras dengan melibatkan diri secara aktif dalam berbagai komunitas seperti Basket Tuli Indonesia, Thisable Community hingga pelatihan vokasi disabilitas. Saat ini, usahanya pun membuahkan hasil. Ia berhasil bekerja sebagai Staff HRGA di Assegaf Hamzah and Partners,” tuturnya.

Hal itulah yang kemudian membuat Kak Butet bertekad untuk membantu para difabel lainnya, satu misi yang ia ingin wujudkan adalah untuk membuat mereka tetap percaya diri atas apa yang telah Tuhan berikan kepada setiap manusia. Ia juga ingin setiap anak tidak perlu merasakan sulitnya akses dalam memperoleh pendidikan seperti apa yang pernah ia alami.

Secara lebih serius, melalui Janji Baik ia ingin memperjuangkan hak-hak disabilitas sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 yang berbunyi ‘Mempunyai kesamaan kesempatan sebagai penyelenggara pendidikan di segala jenis, jalur, jenjang pendidikan secara inklusif dan khusus, serta memperoleh kesempatan dalam mengembangkan jenjang karir tanpa diskriminasi’.

“Janji Baik sendiri merupakan sebuah sekolah gratis berbasis teknologi yang inklusif membantu setiap anak untuk mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Tak terkecuali juga bagi para difabel,” tandasnya.

Janji Baik juga menjadi tempat berkesempatan baik bagi setiap relawan yang secara tulus berkontribusi untuk negeri dalam membantu anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi. Berpusat di Tangerang Selatan, Janji Baik kini sudah mulai mengepakkan sayapnya untuk menjaring anak-anak putus sekolah di berbagai pelosok daerah. Kehadiran Kak Butet di dalam Janji Baik juga menjadi motivasi dan inspirasi bagi setiap anak untuk dapat belajar lebih baik lagi. (MUF)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *