JAKARTA,BANPOS – Ada cerita menarik saat acara serah terima pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin. Presiden Jokowi yang hadir di acara tersebut, sempat menjajal masuk ruang kokpit pesawat. Di dalam ruang kemudi itulah, Jokowi duduk di kursi pilot, sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang ikut mendampingi duduk di kursi co-pilot.
Kemarin, 1 dari 5 pesawat hercules yang dipesan pemerintah dari Amerika Serikat telah tiba di tanah air. Pesawat itu kemudian diserahkan dari Menteri Pertahanan kepada Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. Sebelumnya penyerahan, Presiden melakukan seremonial sebagai tanda pesawat akan mulai beroperasi.
Acara serah terima pesawat itu ikut dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid dan Duta Besar Amerika Serikat Sung Y. Kim.
Usai melakukan seremonial serah-terima pesawat, Kepala Negara kemudian mengecek bagian dalam pesawat. Prabowo, Panglima TNI hingga KSAU ikut mendampingi Jokowi. Mulai dari kabin hingga ke ruang kokpit dijajal Jokowi.
Pemandangan menarik terlihat saat Jokowi duduk di kursi pilot. Prabowo yang mengenakan pakaian senada dengan Jokowi, yakni kemeja putih dan celana hitam menempati kursi co pilot. Keduanya terlihat asyik berbincang. Sementara Panglima TNI, KSAU hingga Ketua Komisi I DPR yang berdiri di belakang keduanya hanya bisa menguping pembicaraan presiden dan menterinya itu.
Puas mengecek jeroan pesawat, Jokowi ditemani Prabowo menemui wartawan untuk menyampaikan keterangan persnya. Kepada media, Jokowi menyampaikan kekagumannya pada kemampuan pesawat Hercules yang baru dibeli itu.
Menurutnya pesawat tersebut mampu mengangkut 98 pasukan yang komplit dengan parasut. Sementara jika hanya pasukan bukan penerjun bisa muat 128 pasukan. Pesawat ini diklaim bisa mengangkut beban hingga 19,9 ton.
“Ini bagus untuk operasi militer maupun nonmiliter, untuk bencana alam juga bisa. Bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia karena pesawat Super Hercules ini bisa terbang 11 jam,” ujar Jokowi.
Prabowo yang berdiri di samping Jokowi, juga ikut memberikan keterangan. Kepada wartawan, Prabowo tanpa ragu-ragu memuji Jokowi setinggi langit. Mantan Danjen Kopassus itu mengklaim, dukungan Jokowi ke sektor pertahanan saat ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah.
“Dukungan pemerintah Pak Jokowi saya lihat dalam sejarah untuk pertahanan itu terbesar,” kata Prabowo kepada awak media, kemarin.
Anggaran Pertahanan dalam APBN 2023 mencapai Rp 134,3 triliun, dengan perincian alokasi Rp 55,6 triliun untuk TNI Angkatan Darat (AD), Rp 23,7 triliun TNI Angkatan Laut (AL), Rp 23,5 triliun Kemhan, Rp 19,2 triliun TNI Angkatan Udara (AU), dan Rp 12,08 triliun Markas Besar TNI.
Pesawat Hercules yang ditengok Jokowi dan Prabowo itu baru satu dari lima unit Pesawat C-130J-30 Super Hercules yang sudah diteken kontraknya hingga Januari 2024. Empat unitnya lagi akan tiba pada bulan Juni, Juli, dan Oktober 2023, serta Januari 2024.
Kendati memperlihatkan dukungan besar, Menhan memahami bahwa pemerintah maupun Presiden Jokowi mempunyai program prioritas, terutama dalam penanganan Covid-19 sehingga memengaruhi anggaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir.
“Beliau punya prioritas. Kita kemarin mengalami Covid-19 yang sangat berbahaya, jadi prioritas beliau kita utamakan keselamatan rakyat,” ujar Prabowo.
Tentu bukan soal pesawat saja yang disorot publik. Tapi juga kemesraan Jokowi dan Prabowo di momen itu. Apalagi Jokowi kerap memberikan sinyal dukungan ke Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.
Namun, pengamat politik Ray Rangkuti menilai kemesraan Jokowi dan Prabowo saat ini tak perlu lagi ditafsirkan berlebihan secara politik. Menurutnya, itu hanyalah hubungan alamiah dan biasa saja.
“Karena sudah selesai semua sekarang, sudah fix semua ini. Ganjar dengan KIB dan PDIP, Prabowo dengan Muhaimin dan Anies dengan Koalisi Perubahan,” kata Ray tadi malam.
Presiden Jokowi dan PDIP, nilainya sudah dapat dipastikan mendukung Ganjar. Bukan Prabowo, sebagaimana pernah digembar-gemborkan. “Kalau PDIP tidak umumkan Puan sampai Maret ini, berarti sudah dukung Ganjar,” pungkasnya.(RMID)
Tinggalkan Balasan