JAKARTA, BANPOS – Ketua MPR Bambang Soesatyo menanggapi santai mengenai beredarnya foto bareng dengan dirinya dengan Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, yang ditangkap polisi dalam kasus robot trading. Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menganggap, tidak ada yang salah dari foto dirinya bersama Wahyu yang waktu itu dikenal sebagai anak muda yang inovatif di bidang ekonomi digital sebelum kasus ini mencuat.
Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan, banyak pihak yang memang kerap mengajak berfoto dan tidak pernah ada yang ditolak. “Hehehe, apa yang salah? Semua orang bisa foto dengan saya. Tanpa pandang bulu. Baik di kantor, di rumah, di restoran atau di acara-acara di luar,” kata Bamsoet, Sabtu (11/3).
Selama ini, Bamsoet aktif di berbagai organisasi, baik sosial maupun dunia usaha. Dalam kegiatan-kegiatan itu, banyak pihak yang meminta foto bareng.
“Mulai dari acara kedinasan maupun di organinasi-organisasi yang saya geluti. Golkar, Kadin, APLI, FKPPI, Pemuda Pancasila, IMI, Tarung Derajat, komunitas burung dan berbagai komunitas lainnya,” sambung Bamsoet.
Dia juga menjawab tentang hubungannya dengan Wahyu. Bamsoet menegaskan, tidak ada yang istimewa. Sama seperti teman-teman lainnya yang hanya sebatas kenal dan berteman.
“Tidak ada kedekatan khusus. Teman saya banyak karena sejak dulu saya tidak pernah memilih dalam berteman. Bisa di cek kepada orang-orang yang mengenal saya,” kata Bamsoet.
Begitu pun dengan Wahyu. “Saya kenal Wahyu karena sama-sama di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Salah satu asosiasi yang tercatat sebagai anggota Kadin. Dia salah satu pengurus APLI, dan saya sebagai Ketua Dewan Pembina di APLI sekaligus juga Ketua Badan Polhukam Kadin Indonesia,” terang Bamsoet.
Mengenai kasus Wahyu, mantan Ketua DPR ini menegaskan, sejak awal dirinya mendorong pihak berwajib menindak tegas penipuan melalui judi online berkedok robot trading atau digital trading. “Saya juga mendesak Pemerintah dalam hal ini Bappeti (Kemendag) dan OJK segera mengeluarkan regulasi yang jelas tentang digital trading agar masyarakat tidak mudah terkecoh,” jelas Bamsoet.
Dia juga selalu hadir sebagai narasumber dalam setiap seminar, simposoum, atau diskusi tentang digital trading atau economic digital tentang kripto, blockchange, digital mining dan lain-lain. “Saya hadir untuk mendorong adanya regulasi yang jelas agar masyarakat dapat membedakan mana yang bodong dan abal-abal dan mana yang memang benar-benar investasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” tandasnya.(RMID)
Tinggalkan Balasan