Berburu Tajil Diawal Ramadan, Ketan Bintul Masih Jadi Favorit

BANYAK pilihan menu untuk berbuka puasa bagi masyarakat Banten. Salah satu diantaranya yang menjadi favorit  yaitu ketan bintul. Ketan bintul selalu ada saat berbuka puasa di Banten. Menu ini begitu populer terutama di Bekas wilayah peninggalan Kesultanan Banten.Menu buka puasa berbahan dasar beras ketan ini biasanya dibuat sendiri atau dibeli di Penjual takjil di Berbagai tempat. Penjual ketan bintul dapat kita temukan di Pasar Lama, Kota Serang. 

Penjual Ketan bintul, Asep (31) mengatakan usaha ketan bintul ini merupakan usaha keluarga dan sudah turun temurun. Dan hanya buka di bulan ramadan. ”Bukanya hanya di setiap bulan Ramadan saja, dan usaha ini merupakan usaha turun temurun” katanya. Kamis (23/3).Omset yang diperolah dari usaha ini pun cukup besar. Dirinya mengaku sehari biasa menghabiskan 30 cempeh atau loyang. Dan mampu memperoleh keuntungan sampai puluhan juta rupiah setiap harinya.”Sehari bisa habis tiga puluh cempeh, satu cempehnya bisa dapat 45 bungkus. Satu bungkus dijual Rp20.000, bisa dihitung sendiri aja,” Pangkasnya.Pedagang ketan bintul lainnya, Deni (40) mengungkapkan usaha ketan bintul ini hanya ramai di Bulan Ramadan, pernah buka di hari biasa tapi kalau dihari biasa sepi pembeli.”Bukanya waktu bulan ramadan aja, pernah buka di hari biasa kurang peminatnya, katanya kurang gimana gitu kalau bukan saat ramadan,”ungkapnya.

Ia juga mengatakan usaha ketan bintulnya ini mulai buka dari pukul 11:00 wib siang sudah ramai pembeli. Bahkan sampai antri.

“Buka jam 11 siang. Langsung ramai, langsung pada antri beli aja,” katanya.Pembeli Ketan Bintul, Nur (30) mengaku dirinya dari Cipocok sengaja setiap ramadan ke Pasar Lama untuk membeli ketan bintul sebagai menu buka puasa sekalian ngabuburit.”Dari Cipocok, sengaja ke Pasar Lama untuk nyari Ketan Bintul sambil ngabuburit aja,” ungkapnya.Ketan bintul merupakan makanan khas dari serang yang umumnya disajikan diatas daun pisang, ditaburi dengan serundeng yang terbuat dari kelapa parut yang sudah disangrai. Dan ada juga yang suka dicocol menggunakan empal daging sapi atau kebau. (MG-02/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *