CILEGON, BANPOS – Guna mendukung kelancaran arus Mudik Lebaran tahun 2023. Kementerian Kesehatan datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten melakukan pengecekan terhadap fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) yang disiapkan untuk melayani para pemudik, Rabu (12/3). Selain itu, KKP Banten diminta tetap menjalankan vaksinasi sesuai aturan yang berlaku karena status masih pandemi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Maxi Rein Rondonuwu mengatakan sebelum mengecek posko kesehatan di pelabuhan, pihaknya terlebih dahulu memberikan pengarahan kepada petugas KKP Banten.
Selain itu, Maxi turut mengecek fasilitas yang disiapkan baik ambulans mobil, ambulan motor, dan berbagai peralatan kesehatan lainnya.
Maxi mengatakan, ada sejumlah arahan yang disampaikannya kepada KKP Banten dalam mendukung kelancaran arus Mudik Lebaran tahun ini. “Karena pandemi masih belum dicabut, kami masih melakukan protokol kesehatan dan menjalankan surat edaran satgas soal vaksinasi. Itu tentu tetap dilakukan,” kata Maxi kepada awak media usai memimpin apel kesiapsiagaan di KKP Banten, Rabu (12/4).
“Kami juga menyediakan posko vaksinasi. Jadi kalau (pemudik) yang belum vaksin bisa di vaksin di tempat (di pelabuhan) dan mereka bisa melanjutkan (perjalanan),” sambungnya.
Dikatakan Maxi, KKP Banten juga diminta betul-betul sudah mempersiapkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pemudik dengan matang. Selain itu, KKP Banten juga telah menyiapkan 3 Posko Pelayanan Kesehatan yang didirikan di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara.
Bahkan, kata Maxi, pihaknya begitu kagum dengan terobosan yang dilakukan KKP Banten dengan menyiapkan ambulans motor.
Menurutnya, ambulans motor sangat perlu untuk disediakan. Manakala pemudik mengalami kedaruratan kesehatan ditengah kemacetan, KKP bisa langsung pro aktif memberikan pelayanan kesehatan dengan ambulans motor itu.
“Jadi bukan hanya di posko (pelayanan kesehatan diberikan), tetapi kita proaktif kalau nanti ada laporan di macet, kemudian ada orang sakit. Seperti kejadian lalu, karena kehausan, ga mau, persiapan banyak, sudah dehidrasi, dan ada yang serangan, itu kan tidak boleh ditunda. Sehingga ambulans motor ini menurut saya sangat baik,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Kepala KKP Kelas II Banten, Ongky Sedya Dwi Sasangka menjelaskan, sebanyak 18 tim medis dipersiapkan untuk penjagaan pos kesehatan. Kedelapan belas tim kesehatan terdiri dari, 7 orang dokter, 15 orang perawat, 18 orang sanitarian, 15 orang surveilans, 1 orang apoteker, 4 orang driver ambulan, 4 orang MMER dan 18 orang teknis lainnya.
“Untuk mengantisipasi kekurangan personel, kita bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, PMI, Pramuka untuk arus mudik lebaran tahun ini. Nantinya mereka tidak terpecah-pecah semua harus bekerja sama,” tandasnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan