LEBAK, BANPOS – Kesempatan peduli pada sesama bisa dilakukan siapa saja, seperti pada bulan Ramadan kalangan Solidaritas Bakti Perempuan Lebak (SBPL) menyelenggarakan giat santunan untuk 105 orang anak yatim yang di selenggarakan di Kampung Babakan, Desa Sumberwaras Kecamatan Malingping, Sabtu (15/04).
Ketua SBPL DPD Lebak, Wini Andriyani mengatakan bahwa giat tersebut sebagai upaya kepedulian terhadap kaum yatim.
“Ini dari SBPL kita bangun kebersamaan dan kepedulian dengan anak yatim, dari uang simpanan anggota kita sisihkan untuk membantu mereka alakadarnya. Tadi ada 105 anak kita bantu, semoga mereka bisa sedikit berbahagia,” ungkap Wini.
Menurutnya, kepedulian terhadap kaum yatim tersebut juga bersifat berkesinambungan, terutama dalam membantu biaya tambahan sekolah buat anak-anak tidak mampu.
“Jadi kita juga bantu anak-anak tidak mampu untuk meringankan biaya tambahan sekolah mereka. Di sini kita berperan sebagai orang tua angkat mereka untuk bisa sekolah. Selain itu juga kita membantu untuk kesehatan bagi yang tak mampu,” terang Wini kepada BANPOS, Sabtu (15/4).
Pada bagian lain, Hj Wini Andriyani juga menyebut, bahwa SBPL itu memiliki kegiatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam produk kerajinan rumahan jenis kuliner dan mempromosikan produk makanan khas daerah ke pasaran.
“Kiat program SBPL ini adalah mengkoordinir ibu-ibu warga desa untuk mandiri dalam usaha rumahan dan UMKM serta ikut mempromosikan produk olahan lokal,” tuturnya.
Intinya, kata Hj Wini lagi, kegiatan yang di kelolanya terhadap kaum ibu-ibu tersebut diarahkan ke hal kreatif dan mandiri.
“Jadi upaya tersebut agar kaum ibu bisa mendapatkan penghasilan tambahan membantu suami dengan kegiatan bisnis rumahan. Selain itu, kita juga kerjasama dengan pengusaha-pengusaha UMKM lokal dalam kegiatan mempromosikan produk lokal, seperti kue, sale pisang Seblot Silegit ke pasaran yang lebih luas. Alhamdulillah program ini sudah jalan beberapa bulan,” paparnya.
Sementara, Penasihat SBPL DPD Lebak, Wijaya Sutisna mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi semangat kaum ibu desa dalam kegiatan kemandirian.
“Bagi saya ini perlu diapresiasi oleh semua pihak, perlu terus diberdayakan. Kreativitas ibu-ibu di bawah pimpinan Hj Wina Andriyani ini cukup luar biasa dalam membangun program kemandirian rumahan ibu-ibu. Ini adalah potensi memajukan ekonomi kawasan, sehingga dari sini mereka punya penghasilan tambahan. Dan Alhamdulillah, ibu-ibu ini pun sudah bisa menyisihkan penghasilannya untuk kepedulian terhadap yatim, membantu kesehatan bagi yang tak mampu, serta membantu kekurangan biaya sekolah. Semoga usaha mereka berkah, amin,” ungkapnya. (WDO)
Tinggalkan Balasan