Petani Sawit Dilatih Pengolahan Kreatif

LEBAK, BANPOS – Petani sawit di tiga kecamatan yakni Banjarsari, Gunungkencana dan Cijaku diberikan pelatihan oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, untuk mengolah hasil panen kelapa sawit menjadi barang olahan kreatif.

Kepala Bidang Bina Usaha Pertanian dan Perlindungan Tanaman pada Distan Lebak, Irwan Riyadi, mengatakan bahwa pihaknya sudah memulai rencana pengelolaan produk dari bahan kelapa sawit dengan bekerjasama dengan pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Lebak. 

“Ada seribu lebih petani kebun sawit yang baru tercatat di data, secepatnya kami akan berikan bimbingan teknis terkait pengelolaan produk dari bahan sawit. Hal itu bertujuan untuk menyejahterakan dan meningkatkan ekonomi para petani sawit di Lebak,” kata dia, Minggu (21/5). 

Ia menjelaskan, untuk mengefisiensikan waktu, pihaknya akan membuat kelompok petani sawit di setiap Kecamatan yang ada kebun sawitnya. 

“Jadi kalau kami latih semua petani sawit pasti memakan waktu lama. Untuk itu kami akan membentuk kelompok tani, setelah kelompok itu telah mengikuti pelatihan, nanti mereka bertugas melatih para petani sawit yang ada di wilayahnya,” jelas Irwan.

Irwan menuturkan, mayoritas petani sawit di Kabupaten Lebak hanya mengetahui bahwa sawit itu hanya diperuntukkan untuk menghasilkan minyak semata. Untuk itu, pihaknya ingin meningkatkan kreativitas dan meningkatkan perekonomian para petani melalui pelatihanan pembuatan berbagai macam produk dari bahan sawit.

“Para petani di Lebak itu, hanya mengetahui kalau sawit  bahan membuat minyak, padahal banyak produk olahan yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit, sekarang masih tahap perencanaan,” tutur Irwan. 

Ditanya terkait modal untuk para petani sawit, Irwan menjawab bahwa untuk modal sedang diusahakan dengan cara mengubungi pihak-pihak berkompeten.

“Memang kami sedang mengusahakan untuk pemodalan para petani dalam mengembangkan olahan produk dari bahan sawit, misal menghubungi pihak pemberi pinjaman untuk kelompok kerja. Tapi dengan suku bunga yang tidak memberatkan para petani,” tandas Irwan.

Sementara Itu, Kepala Distan Lebak, Rahmat, mengatakan bahwa rencana pelatihan baru masuk kepada tahap sosialisasi.

“Secepatnya akan dilaksanakan, sekarang kami baru melakukan sosialisasi dan menginformasikan kepada para petani sawit di Lebak,” katanya. 

Lebih lanjut, pelatihan tersebut direncanakan karena melihat potensi dari petani sawit di Kabupaten Lebak.

“Kabupaten Lebak adalah daerah terbesar pertama di Banten yang memiliki 3000 haktare kebun sawit, dari situ saja kita dapat melihat bahwa petani sawit di Lebak ini berpotensi berkembang,” ucap Rahmat.

Rahmat berharap, apabila pelatihan tersebut telah berhasil dilaksanakan para petani sawit memiliki kreativitas tinggi. 

“Semoga saja pelatihan yang akan dilaksanakan nanti, mampu meningkatkan taraf ekonomi dan mensejahterakan para petani sawit di Lebak,” tandasnya. (DZH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *