Banjir Rob Ancam Warga Pesisir Lebak

LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau warga pesisir Perairan Banten bagian selatan atau Samudera Hindia, untuk waspada terkait dengan adanya potensi banjir rob.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal. Ia mengatakan, potensi tersebut berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Potensi banjir rob terjadi di wilayah pesisir Perairan Banten bagian selatan 23 Mei 2023,” katanya pada Senin (22/5).

Ia menuturkan, banjir air pasang laut tentu berdampak terhadap aktivitas perekonomian masyarakat, termasuk nelayan untuk melakukan bongkar muat ikan di pelabuhan.

Fenomena rob itu, kata dia, karena adanya fase bulan baru dan jarak terdekat antara Bulan dan Bumi yang terjadi 19 Mei 2023.

Menurut dia, biasanya fase bulan baru dan jarak terdekat antara Bulan dan Bumi tersebut berpotensi terjadi air laut pasang yang mengakibatkan rob.

Secara umum, ia mengatakan bahwa fenomena banjir rob itu ditandai tiga fase bulan yang dapat memengaruhi air laut menjadi pasang, antara lain fase bulan baru, fase bulan purnama, dan fase bulan gelap/mati.

Selama tiga hari sebelum dan sesudah fase itu, mempunyai potensi banjir rob. Namun demikian, kata dia, untuk waktu kejadian dan tinggi air pasang di masing-masing daerah berbeda-beda.

“Kami minta masyarakat pesisir Banten bagian selatan dapat meningkatkan kewaspadaan banjir rob itu,” ujarnya.

Menurut dia, masyarakat pesisir Perairan Banten bagian selatan atau Samudera Hindia adalah daerah yang berada di pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Sukahujan, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulo Manuk dan Sawarna.

Mereka yang tinggal di pesisir pantai itu diminta agar waspada banjir pasang laut akibat adanya fenomena alam tersebut. Karena itu, pihaknya berharap warga pesisir Banten bagian selatan selalu waspada dan siaga menghadapi dampak air pasang agar tidak menimbulkan kecelakaan laut.

“Kami minta warga tetap waspada banjir air pasang laut itu,” ucapnya.

Sementara itu, sejumlah warga pesisir Banten selatan mengaku bahwa mereka tetap waspada peringatan yang disampaikan BPBD Lebak adanya potensi banjir rob tersebut.

“Kami berharap banjir rob tidak menggenangi pesisir yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat,” kata salah satu warga Wanasalam, Sulaeman. (DZH/ANT)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *