SERANG, BANPOS – Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Serang bersama Pemerintah Kabupaten Serang melaksanakan program Skill Development Center (SDC).
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, bahwa dalam program SDC tersebut diproyeksikan akan bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan yang ada di wilayah Kabupaten Serang.
“Program SDC sudah berjalan sejak 2019 yang diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Ini program yang sangat bagus karena kolaborasi dari semua stakeholder,” ujarnya, selasa (6/6).
Tatu juga menyebutkan, SDC merupakan sinergi atau kerjasama antara pemerintah, dunia usaha atau industri, perguruan tinggi, lembaga diklat, dan komunitas masyarakat dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ketenagakerjaan dan dalam mewujudkannya perlu adanya suatu komitmen.
“Untuk bisa mewujudkan program ini butuh komitmen, berbagi tugas,” tegasnya.
Menurut Tatu, Kabupaten Serang adalah daerah industri serta kaya akan potensi pertanian hingga pariwisata. Dengan adanya SDC ini juga bisa menjadi langkah yang baik untuk menekan angka pengangguran, serta penyesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan industri.
“Mudah-mudahan setelah pengukuhan SDC ini, teman-teman bisa berbagi tugas untuk menekan angka pengangguran yang masih tinggi di Kabupaten Serang. Kita ciptakan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri serta menyesuaikan dengan potensi wilayah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tatu juga menuturkan bahwa Kabupaten Serang dinilai menjadi magnet bagi pencari kerja, termasuk dari luar daerah. Sementara untuk mengukur angka pengangguran terbuka, tidak dilihat dari kartu tanda penduduk (KTP), melainkan warga yang tinggal lebih dari enam bulan di Kabupaten Serang.
“BPS rumusnya seperti itu. Jadi, ketika ada pendatang masuk, tinggal lebih dari enam bulan, mereka belum mendapatkan pekerjaan, masuklah ke angka pengangguran Kabupaten Serang,” tuturnya.
Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Serang, Aan Subhan mengatakan melalui SDC ditargetkan mampu menyerap 1.000 tenaga kerja. Hal tersebut dilakukan bersama antara balai pelatihan pemerintah, balai pelatihan swasta, dan program pelatihan pemerintah daerah.
“Misalnya, industri membutuhkan tenaga las, maka kita melatih tenaga las. Sehingga program pelatihan sesuai kebutuhan industri. Ada juga pelatihan wirausaha mandiri, kita carikan buyernya atau pembelinya. Kita lakukan kerja sama dengan buyer, kita latih wirausahanya,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa program tersebut ada untuk menekan angka pengangguran, serta dalam pelaksanaannya diperlukan kolaborasi yang baik antar semua pihak.
“Ini program Kementerian Ketenagakerjaan, yang memang harus disampaikan ke pemda. Nanti migrasi SDC ke Tim Koordinasi Daerah Vokasi, setelah berjalan, sudah menjadi miliknya pemerintah daerah,” tandasnya. (MG-02/AZM)
Tinggalkan Balasan