JAKARTA, BANPOS – Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto tertinggi di kalangan pemilih warga Nahdlatul Ulama (NU) dibanding capres lain. Ini tak lepas dari kedekatan Ketua Partai Gerindra itu dengan warga nahdliyin sejak era almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas teranyar 29 April hingga 10 Mei lalu, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8 persen. Sedangkan Ganjar di posisi kedua, dengan elektabilitas 24,9 persen.
Mendengar hasil survei tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman bersyukur. Capaian ini akan menjadi penyemangat para kader untuk mengantarkan Prabowo menjadi presiden di 2024.
“Alhamdulillah ini jadi suntikan semangat para kader agar bekerja lebih maksimal memenangkan Pak Prabowo sebagai presiden,” kata Habiburokhman, kemarin.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) ini meyakini, sejumlah faktor penyebab tingginya elektabilitas Prabowo di pemilih Nahdliyin. Tak lain, karena Prabowo sudah dekat dengan tokoh dan warga NU sejak zaman KH. Abdurrahman Wahid.
Anggota Komisi III DPR ini mengutip pernyataan Presiden Gus Dur yang pernah menyebut Prabowo sosok pemimpin yang paling ikhlas. Maka tak heran Prabowo selalu disambut hangat Nahdliyin saat bersafari ke kiai dan ke pesantren.
“Bahkan sudah melekat bahwa Pak Prabowo sosok yang ikhlas dan besar hatinya sehingga dipercaya bisa menyatukan bangsa ini,” klaim Habiburokhman.
Kebesaran hati Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi, lanjut Habiburokhman, telah menyelamatkan bangsa ini dari keterbelahan usai Pemilu yang amat keras pada 2014 dan 2019.
“Bayangkan jika Prabowo dan gerbong kekuatannya beroposisi tahun 2019. Saat itu bangsa kita dihantam Pandemi Covid-19,” sebutnya.
Sedangkan, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan pede, hasil survei Litbang Kompas karena efek partainya satu gerbong dengan Gerindra. “Barangkali ini efek nyata menyatunya PKB dengan Gerindra yang sudah dideklarasikan sejak awal,” kata Daniel Johan, kemarin.
Dia memastikan, PKB akan all out untuk memenangkan Prabowo. Apalagi jika Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar yang jadi cawapres Prabowo. “Saya yakin suara Nahdliyin akan lebih maksimal melabuhkan pilihannya ke Pak Prabowo-Gus Muhaimin,” yakinnya.
Sesuai dengan hasil survei Litbang Kompas Mei 2023, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8 persen.(PBN/RMID)
Tinggalkan Balasan