PANDEGLANG, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang mencatat ada sekitar tujuh kecamatan di Kabupaten Pandeglang berpotensi mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
“Kita memang punya data, punya sejarah kekeringan. Yang rentan itu 7 kecamatan dari total data 23 kecamatan,” kata Plt BPBD-PK Pandeglang, Hasan Basri kepada wartawan, Selasa (14/6).
Menurutnya, berdasarkan data Kajian Risiko Bencana (KRB), ada ribuan jiwa yang berpotensi terdampak kekeringan di tujuh wilayah kecamatan tersebut.
“Berdasarkan data KRB sebesar 228.450 orang,” ujarnya.
Dijelaskannya, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), potensi kekeringan yang mungkin terjadi itu di daerah Banten Utara, Serang dan Cilegon. Meskipun begitu, di Pandeglang sendiri masyarakat perlu waspada akan terjadinya kekeringan.
Oleh karena itu, lanjut Hasan, BPBD-PK sendiri saat ini sudah menyiapkan dua posko untuk mendistribusikan pasokan air ke wilayah yang terdampak jika terjadi kekeringan. Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Pandeglang.
“BPBD-PK sudah menyiapkan dua posko untuk mensuport air bersih ke lokasi-lokasi jika ada kekeringan, yaitu Posko Labuan satu tangki air kapasitas 6.000 liter dan posko Pandeglang satu tangki air, terus juga saya sudah koordinasi dengan Perumdam jika terjadi kekeringan kami didukung oleh Perumdam,” terangnya.
Hasan menambahkan, tujuh wilayah tersebut diantaranya adalah Kecamatan Angsana, Patia, Sindangresmi, Picung, Bojong, Sukaresmi dan Kecamatan Panimbang.
Hasan mengatakan, BPBD-PK sendiri sudah melakukan mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan dan pihaknya juga sudah menyiapkan dua posko yang dipersiapkan untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan