Tahura Siap Disulap Jadi Kebun Binatang

 

SERANG, BANPOS – Pemprov Banten melalui Dinas Pariwisata (Dispar) berencana akan membangun tempat wisata baru berupa kebun binatang. Selain menyediakan tempat hiburan, tujuan lain dari pendirian kebun binatang tersebut adalah untuk mengoptimalisasi pendapatan daerah Provinsi Banten.

Kepala Dispar Provinsi Banten Al Hamidi mengatakan, untuk dapat merealisasikan target rencana tersebut, pihaknya kini tengah berupaya keras untuk dapat menggait para investor yang berminat dengan rencana pembangunan tempat wisata itu.

“Ya mungkin kita di tahun-tahun ini kan mencari investor yang memang punya dana dan mempunyai niat yang kuat untuk membangun safari itu,” ucapnya.

Selain menyiapkan dana yang cukup terbilang besar, Al Hamidi juga mengatakan bahwa hal lain yang perlu disiapkan adalah seperangkat aturan terkait pemanfaatan lokasi lahan yang akan digunakan.

Sebab menurut pemaparannya, kebun binatang itu rencanakan akan memanfaatkan Taman Hutan Raya (Tahura) sebagai lokasi destinasi wisatanya.

Oleh karenanya, Al Hamidi menjelaskan, pihaknya tengah menanti persetujuan dan izin penggunaan lahan tersebut dari dewan dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Banten, agar bisa memanfaatkan lokasi tersebut untuk pengembangan objek wisata baru di Banten.

“Karena dana nya cukup besar dan ya, mungkin nanti kalau untuk membangun itukan perlu mendapat persetujuan dewan. Mereka udah mengusulkan juga, nantikan mungkin ada sumber dana dari kita untuk juga masuk ke dalam itu investasi nya juga,” jelasnya.

Al Hamidi menjelaskan, setidaknya sekitar 200 hektar lahan Tahura akan disiapkan untuk dijadikan sebagai lokasi kebun binatang Provinsi Banten.

Namun saat disinggung perihal biaya yang dibutuhkan untuk proses pengadaan objek wisata baru tersebut, Kepala Dispar Provinsi Banten itu belum bisa memastikan biaya tersebut.

Namun, ia memperkirakan biaya yang dibutuhkan oleh pihaknya untuk dapat merealisasikan rencana tersebut sekitar kurang lebih Rp1 triliun.

“Saya belum begitu paham ya kalau berapa. Tapi yang jelas dana nya  sangat besar, kalau hitung-hitungan secara keseluruhan 200 Ha itu kurang lebih 1 Triliun mungkin ya pak, untuk pengelolaannya,”

“Karena binatangnya juga kan semua negara kan ada itu diambil, dihimpun. Dan biaya operasional cukup besar,” paparan nya.

Melihat animo dan potensi yang ada, Al Hamidi merasa optimis jika nantinya Pemprov Banten akan balik modal dalam pengadaan objek wisata baru tersebut.

“Tapi kalau ngeliat dari animo potensi itu cepat baliknya untuk kebun binatang sendiri,” tegasnya. (MG-01/AZM)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *