Desainer Migi Rihasalay Dorong Anak-anak Tanjung Lesung Belajar Melukis

 

PANDEGLANG, BANPOS – Meski tengah hamil tua, hal ini tidak menyurutkan niat perancang busana tematik, Migi Rihasalay, untuk melakukan kegiatan charity atau amal. Bersama Andrew James, sang suami, Migi menggelar kegiatan Sunday Morning Class bertajuk Paint on Canvas Class yang diikuti 45 anak berbakat.

Kegiatan digelar di Kampoeng Joglo miliknya yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang. Migi dan suami mengajari anak-anak melukis secara gratis.

“Saya senang banget, meski tengah hamil 9 bulan, masih dapat memberikan pelatihan seni melukis bagi anak-anak di sekitarnya sini,” ujar Migi, Minggu (18/6).

Anak-anak tersebut sangat antusias melukis di atas kanvas dengan mengikuti arahan Migi yang memang punya bakal seni seperti desain pakaian, melukis, dan lainnya.

“Kali ini saya ajarkan mereka melukis menggunakan kain kanvas. Sebelumnya mereka juga kami ajarkan melukis menggunakan media botol bekas,” kata Migi.

Menurutnya, beberapa anak memiliki bakat yang sangat kuat sehingga hasil lukisannya tampak lebih indah.

“Kegiatan Paint on Canvas ini memang untuk mengakomodir bakat seni anak-anak. Mereka saat ini ibarat tunas yang bertumbuh dan berkembang menjadi pohon yang rindang,” tutur Migi yang sering mengangkat tema klasik dan nusantara pada rancangan busana kreasinya.

“Saya dan suami berkomitmen untuk menggelar kegiatan charity ini secara berkesinambungan. Tujuan kami membangun Kampoeng Joglo yang terdiri dari enam unit rumah joglo, antara lain digunakan untuk kegiatan kreatif para seniman,” imbuhnya.

Migi berharap, kegiatan charity ini bisa rutin. Sehingga muncul seniman hebat dan menjadi kebanggaan Indonesia.

“Memang segala hal harus dipupuk dari kecil, termasuk adik-adik yang sedang saya bimbing ini. Saya sangat bersyukur dengan kesempatan ini. Maka saya akan terus berusaha untuk produktif sekalipun dalam keadaan hamil tua,” ucapnya.

Kegiatan sekolah minggu pagi ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk meningkatkan kreativitas dan membangun mimpi menjadi seniman.

“Tidak ada kata lelah dan menyerah bagi saya di dalam keadaan apapun. Jika ada kesempatan saya akan terus mencoba menyediakan wadah dan menyempatkan waktu saya, untuk kegiatan art class di Kampoeng Joglo ini,” tandas Migi. (DZH/RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *