SERANG, BANPOS – Salah seorang ASN di Banten ditenggarai mendaftarkan anaknya ke salah SMA Negeri 2 Kota Serang pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN/SMKN dan SKhN Provinsi Banten tahun ajaran 2022/2023 menggunakan jalur Afirmasi, Senin (19/).
Padahal jalur tersebut diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin yag ingin bersekolah.
Keasistenan Pemeriksaan Laporan pada Ombudsman Banten, Zainal Muttaqin mengungkapkan, pada pendaftaran online hari pertama, pihaknya mendapatkan ASN yang mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri di Kota Serang melalui jalur Afirmasi. Padahal jalur itu merupakan penerimaan siswa didik baru yang disediakan bagi murid kurang mampu dari pemerintah pusat dan daerah.
“Mengenai informasi keikutsertaan anak ASN pada jalur Afirmasi di salah satu SMA di Kota serang, sekolah tentu tetap perlu berpedoman pada aturan mengenai peruntukan jalur Afirmasi,” katanya.
Dengan adanya informasi seorang pegawai pemerintahan yang menggunakan jalur PPDB untuk masyarakat kurang mampu, semestinya pemerintah provinsi melalui dinasnya langsung menolaknya dengan sendirinya
“Secara sistem juga seharusnya otomatis direspon sesuai ketentuan sehingga hasilnya tetap sesuai aturan,” katanya.
Disinggung hasil monitoring langsung Ombudsman ke sekolah lainnya, masih ada orangtua atau siswa yang datang, padahal sudah jelas dilakukan secara online.
“Hari pertama PPDB di tingkat SMA, tim Ombudsman memantau langsung ke beberapa sekolah di Kota Serang. Meski sistem PPDB sudah berjalan penuh secara online, termasuk jalur pertama yang berjalan minggu ini yakni jalur Afirmasi, orangtua siswa masih banyak yang terlihat datang ke sekolah untuk mencoba mendaftar atau mencari informasi. Ombudsman berharap sekolah bisa membantu dengan memberikan informasi secara jelas dan lengkap kepada masyarakat yang datang langsung agar PPDB terus bisa berjalan lancar,” ungkapnya.
Pj Gubernur Al Muktabar pada saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pelaksanaan PPDB Online di SMA Negeri 2 Kota Serang, meminta pihak sekolah untuk memperkuat proses verifikasi faktual. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan PPDB online tidak diskriminatif dan memberi ruang yang semestinya kepada para siswa yang layak diterima sekolah negeri.
Dikatakan, sejak pukul 00.00 WIB Minggu malam pelaksanaan PPDB dimulai, sistem berjalan baik dan tidak ada kendala yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, pihaknya perlu mengecek ke lapangan untuk kendala yang tidak terpantau melalui sistem.
“Dan benar saja, dalam pelaksanaan PPDB online hari pertama untuk jalur Afirmasi ini di SMAN 2 Kota Serang, ditemukan pendaftar yang secara dokumen masih diragukan untuk tergolong berhak melalui jalur Afirmasi (kurang/tidak mampu). Untuk itu, saya minta pihak sekolah bisa mengecek dengan seksama, cek betul-betul, intinya perkuat verifikasi faktual,” tegasnya.
Menurut Al Muktabar, jalur afirmasi difokuskan kepada siswa yang tidak atau kurang mampu secara ekonomi. Ada parameter yang harus dipenuhi ukurannya, namun dalam sistem yang dibangun masih memerlukan verifikasi faktual. Karena ada dokumen yang perlu dikonfirmasi kembali kebenarannya. Al Muktabar juga berharap, dalam proses verifikasi faktual yang masih adanya tatap muka, ia meminta sekolah dapat memastikan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Syaratnya cukup terukur, sehingga bagi yang memenuhi kriteria dapat segera daftar. Berdasarkan aturan, jika kuota jalur afirmasi tidak terpenuhi, maka bisa dipindahkan ke jalur lainnya khususnya zonasi. Karena setiap tahun jalur zonasi selalu melebihi kuota yang ada,” tuturnya.
“Dalam zonasi pun pihak sekolah harus teliti, kebenaran tempat tinggalnya, dan saat verifikasi faktual minta orangtua tunjukkan dimana letak rumahnya, tandatangani kalau perlu,” imbuhnya.
Dijelaskan Al Muktabar, cita-cita PPDB online salah satunya memberi ruang yang lebih banyak bagi siswa yang kurang atau tidak mampu. Namun tidak juga mendiskriminasi siswa lain terutama yang berprestasi baik secara akademik, olahraga, maupun lainnya. Pengecekan ke lapangan dilakukan selain untuk kontrol jejak pergantian waktu memastikan sistem yang dibangun berjalan dengan benar dan baik, mengecek hambatan masyarakat dalam proses pendaftaran, dan memastikan sekolah siap melayani masyarakat yang kesulitan dalam proses pendaftaran.
“Verifikasi untuk jalur prestasi sudah bagus, tapi kalau memang qualified tetap terima secara baik. Ada juga yang tidak disiplin dengan dokumen seperti piagam atau sertifikat. Misalnya ngaji-nya bagus, salafi, tapi tidak ada piagam, itu tidak apa-apa, jangan terjebak dengan hal-hal formalitas,” ungkapnya.
Kepala SMAN 2 Kota Serang, Mala Leviana menyampaikan, sejak malam hingga pagi tadi, baru 3 orang yang mendaftar melalui jalur afirmasi dan salah satunya merupakan siswa dengan orangtua pekerjaan tetap dan berpenghasilan kriteria mampu. Atas hal tersebut, pihak sekolah akan melakukan verifikasi faktual dengan memastikan dokumen-dokumen pendukung yang asli (bukan salinan) untuk menentukan layak dan tidaknya siswa tersebut diterima melalui jalur afirmasi.
“Setiap tahunnya jalur afirmasi memang sedikit yang daftar, tapi baru tahun ini ada siswa yang daftar melalui jalur afirmasi dengan pekerjaan kedua orangtuanya ASN, itu akan kita cek secara teliti melalui verifikasi faktual nanti. Verifikasi faktual dilakukan besok untuk jalur afirmasi, memang setiap tahun tidak banyak, sisanya kita alihkan ke jalur zonasi atau prestasi. Karena untuk jalur zonasi, PTO dan prestasi, pendaftarannya dalam waktu bersamaan,” tuturnya.
Ditambahkan Mala, pihaknya memastikan akan bekerja sesuai jadwal, dengan persiapan yang baik melalui tim masing-masing jalur pendaftaran, cek faktual dilengkapi dengan bukti-bukti nyatanya. Dan untuk verifikasi jalur prestasi, non akademik biasanya jalur atlet, seni, dan lainnya akan dites ulang dengan melibatkan guru yang kompeten.
Di Cilegon, PPDB online untuk SD dan SMP meski sudah berjalan secara online melalui website, namun orang tua siswa masih banyak yang datang langsung ke sekolah tujuan.
Operator PPDB Online SD Negeri Sumampir, Husniadi mengatakan, PPDB online di SD Negeri Sumampir pada hari pertama berjalan lancar.
“Terkait mekanisme pendaftaran berjalan dengan lancer, antusiasme warga juga Alhamdulillah. Kalau yang tidak bisa lakukan sendiri, kita bantu,” kata Husniadi saat ditemui di SD Negeri Sumampir, Senin (19/6).
Dikatakan Husniadi, orang tua siswa banyak yang tidak bisa mengisi formulir pendaftaran secara online. “Kan pakai HP (handphone), pas mau unggah dokumen nyari foldernya susah, ada yang lama upload nya, itu karena kuotanya nggak ada atau gimana, kalau websitenya lancar-lancar saja pakai laptop di sekolah,” tuturnya.
Kemudian Husniadi menjelaskan, pihaknya menerima 2 rombongan belajar (rombel) atau 56 siswa. Di hari pertama pendaftaran, sudah ada 65 calon peserta didik baru.
“SD itu seleksinya seleksi umur, by system. Pertama itu umur, dipersyaratkannya itu minimal 5,5 tahun, tapi kalau kurang dari 6 tahun disertakan surat dari psikolog apakah bisa mengikuti pembelajaran atau tidak. Tapi, itu di atas 6 tahun diprioritaskan,” terangnya.
Sementara itu, terpantau di SDN Cikerut, para wali murid sedang melakukan pendaftaran secara online dengan bantuan langsung dari para guru. Salah satu wali murid, Hujemah, menyatakan bahwa dia telah mendaftar pada malam hari akan tetapi mengalami keterbatasan pengetahuan, sehingga dia datang langsung ke sekolah untuk mendapatkan bantuan.
Terpisah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang membuka Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Online tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sejak senin 19 Juni 2023 pukul 00.00 WIB. Dindikbud memastikan PPDB untuk Tahun Ajaran atau TA 2023/2024, pihaknya menampung sekitar 20 ribu siswa untuk ditampung di 90 SMPN yang tersebar di 29 kecamatan.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Dindikbud Kabupaten Serang, Eeng Kosasih disela memantau PPDB Online menyampaikan bahwasannya PPDB Online tingkat SMP telah dibuka.
”Pembukaan PPDB Online tingkat SMPN sudah dibuka Senin 19 Juni pukul 00.00 WIB sampai 24 Juni 2023. Kita membuka untuk jalur zonasi, prestasi, afirmasi dan perpindahan orang tua,” ujarnya.
Dijelaskan Eeng, untuk jalur zonasi, pihaknya menetapkan sebanyak 60 persen. Prestasi 20 persen, afirmasi 15 persen dan sisanya perpindahan orang tua yang diterapkan sebanyak 90 SMPN tersebar di 29 kecamatan.
”Alhamdulillah pada malam tadi kita sudah buka sampai pukul 14.00 WIB jumlah peserta yang sudah mendaftar sebanyak 1.947 orang, dari peserta didik yang di terima sekitar 20 ribu peserta didik,” jelasnya.
Eeng memastikan, meskipun PPDB secara online. Namun tetap pihak sekolah memfasilitasi, sebagai contoh jika ada peserta didik tidak bisa mendaftar secara online karena terkendala jaringan dipersilahkan untuk datang ke sekolah, dan pihak sekolah yang membantu upload berkas-berkasnya.
Eeng menyebutkan untuk lulusan siswa Sekolah Dasar (SD) tahun 2023 mencapai lebih dari 40 ribu tidak sebanding dengan jumlah 90 SMPN yang mampu hanya menampung sekitar 20 ribu siswa/siswi.
”Sehingga kemungkinan untuk sisanya sekitar 20 ribu siswa mendaftar ke MTs, Pondok Pesantren (Ponpes) atau sekolah swasta. Mungkin juga ada keluar Banten,” ucapnya.(MG-02/LUK/RUS/PBN)
Tinggalkan Balasan