Untuk pertama kalinya Spanyol berhasil menjadi juara Liga Negara UEFA, setelah mengalahkan Kroasia melalui drama adu penalti 5-4 di Rotterdam, Belanda, dini hari kemarin. Unai Simon sukses menjadi pahlawan kemenangan Tim Matador.
Bagi Spanyol, kemenangan tersebut membawa Spanyol menjadi negara Eropa kedua yang berhasil menjuarai semua kompetisi ber¬gengsi yang diikuti yakni Piala Dunia, Piala Eropa dan Liga Negara UEFA. Spanyol kampiun Liga Negara UEFA untuk pertama kalinya, semenjak turnamen itu diadakan pada 2018.
Pada laga tersebut, kedua tim tampil membosankan dan monoton. Tidak banyak peluang tercipta, bahkan selama 120 me¬nit pertandingan. Spanyol yang memegang penguasaan bola 55 persen memang melakukan begitu banyak tendangan, yaitu 21 kali. Namun, hanya dua yang mengarah ke gawang lawan.
Sementara, Kroasia hanya melepaskan 12 sepakan dan lima yang tepat sasaran. Luca Modric dan kawan-kawan cenderung bermain bertahan dan menumpuk para pemain di sisi pertahanan.
Pelatih Spanyol Luis de la Fuente berharap, keberhasilan di Liga Negara UEFA bisa menjadi pelecut bagi anak-anak asuhnya untuk menjuarai turnamen-turnamen besar lainnya di masa mendatang. Ia mengapresiasi perjuangan para pemain yang telah berjuang keras membawa Spanyol kembali meraih trofi setelah terpuruk usai menjuarai Piala Eropa 2012.
“Saya senang, saya senang untuk mereka, untuk para staf, untuk negara ini. Saya harap kita bisa mengulangi kembali masa kejayaan seperti ketika kita melakukannya di Piala Dunia 2010,” ujar Fuente.
Menurutnya, kesuksesan membawa Spanyol menjuarai Liga Negara tidak terlepas dari pengalamannya yang telah bertahun-tahun menjadi pelatih timnas muda Negeri Matador. Ia mengaku sudah sangat mengenan banyak pemain yang dibawanya saat ini.
“Saya mengenal tim ini dengan sangat baik. Saya melihat mereka memenangi banyak kejuaraan di berbagai level usia. Saya sangat mengetahui generasi ini,” tuturnya.
Pelatih yang menggantikan Luis Enrique itu pun menaruh harapan besar kepada Gavi dan kawan-kawan untuk terus menunjukkan perfroma terbaik di setiap pertandingan. “Kemenangan memberi kami sinar yang lebih terang. Saya berharap akan lebih banyak kebahagiaan seperti ini di masa depan. Kami harus terbiasa menang,” tandasnya.
Gelandang Spanyol Rodrigo mengaku sangat senang dengan pencapaian luar biasa mereka di tahun ini. Terlebih, mereka harus mengalahkan banyak tim hebat seperti Italia dan Kroasia untuk mencapai posisi tersebut. “Kami sangat senang. Ini laga yang sangat sulit,” tutur Rodri.
Ia meyakini permainan apik Spanyol akan berlanjut pada turnamen-turnamen besar berikutnya mengingat saat ini tim asuhan Luis de La Fuente banyak diisi pemain muda berbakat. “Generasi ini sangat menjanjikan, Kami memiliki mental yang kuat. Ada beberapa hal yang harus ditingkatkan tapi untuk saat ini, kami harus merayakannya,” tandas Rodri.
Sebagaimana diketahui, sebe¬lum menjuarai Liga Negara UEFA, Spanyol sudah terlebih dulu menyimpan trofi Piala Dunia pada edisi 2010, serta Piala Eropa edisi 1964, 2008 dan 2012. Selain Spanyol, Prancis sudah lebih dulu menyicipi tiga gelar bergengsi tersebut.
Sementara itu, Italia berhasil meraih posisi ketiga setelah men¬galahkan Belanda 3-2 dalam laga yang digelar di De Grolsch Veste, Enschede, Belanda.
Tinggalkan Balasan