MENJADI Petugas Haji adalah momen yang langka didapat. Seleksi yang cukup rumit menjadi salah satu faktor langkanya momen untuk menjadi petugas haji. Di sisi lain, selain penguasaan bahasa yang harus dimiliki oleh petugas haji, kepekaan sosial pun harus dimiliki lantaran tema tahun ini ialah Haji Ramah Lansia.
Kabupaten Lebak sendiri memiliki salah satu perwakilan yang dipilih oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, yakni Siti Idoh Mardhotillah.
Diketahui, Idoh diberikan tugas melayani rombongan dalam kategori Lansia. Banyak momen yang ia dapatkan saat melaksanakan tugas, mulai dari merawat makan, mengganti popok hingga mengantar jemaah yang tersesat.
Salah satu momen yang dibagikan Idoh secara khusus kepada BANPOS yakni memberi ‘kerokan’ kepada jemaah lansia pada saat lempar jumroh di Mina.
“Iya ada dua orang jemaah yang tidak ikut rangkaian haji (Lempar Jumroh) saat itu. Mereka mengeluh tidak bisa apa-apa dan minta di kerok,” kata Idoh saat dihubungi BANPOS melalui panggilan telepon, Minggu (2/7).
Idoh yang juga mantan aktivis HMI-MPO Cabang Lebak ini menjelaskan, karena telah terbiasa mengurusi orang tua sejak di rumah, ia akhirnya menuruti permintaan jemaah tersebut dengan memberikan pijat serta kerokan menggunakan uang logam.
“Kami terbiasa juga merawat orang tua, jemaah tersebut asal Jogja. Ya kami mencoba memberikan pelayanan seperti kepada kedua orang tua sendiri,” jelas Idoh.
Ia menerangkan, kedua jemaah tersebut hendak memberikan imbalan lantaran telah dirawat oleh Idoh. Namun, ia menolak karena hal tersebut merupakan kewajiban dirinya sebagai petugas haji.
“Iya betul sempat hendak mau kasih uang, namun saya tolak, sudah tugas saya melayani tamu-tamu Allah di Tanah Suci ini,” terangnya.
“Yang penting kita saling mendoakan saja, terutama keluarga para jemaah haji, insyaallah kami yang menjaga disini. Doakan saja agar kita sehat semua dan bisa fokus ibadah,” tandas Idoh. (MYU/DZH)
Tinggalkan Balasan