Pelaku Pungli Nyebrang Pantai Diamankan

Polsek Carita, Polres Pandeglang, mengamankan 3 orang warga Desa Sindanglaut, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, yang diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap pengunjung di kawasan objek wisata Pantai Carita.

Kapolsek Carita, Iptu Turip, S.A.P mengatakan, modus 3 orang yang diduga melakukan pungli dengan memungut biaya penyebrangan jembatan di pinggir pantai dengan biaya sebesar Rp5 ribu.

Para pelaku dipanggil ke kantor Desa Sukajadi untuk dimintai keterangan dan meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah yg merasa dirugikan.

“Para pelaku dipanggil ke kantor desa untuk dimintai keterangan dan membuat video permohonan maaf” kata Turip kepada wartawan, Selasa (4/7).

Dari penertiban tersebut, lanjut Turip, petugas berhasil menyita jembatan bambu sebagai media untuk melakukan pungli. Pelaku dilakukan pembinaan dan membuat video permohonan maaf agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi dan berjanji ikut menjaga keamanan dan ketertiban di Pantai Carita.

“Kami akan terus melakukan patroli untuk memberikan rasa aman kepada pengunjung yang berliburan di objek wisata Pantai Carita,” ungkapnya.

Sebelumnya, seorang pengunjung objek wisata Pantai Carita Kabupaten Pandeglang, mengaku kena Pungutan Liar (Pungli) oleh orang yang diduga pemilik jembatan bambu, dan di upload ke Media Sosial (Medsos) hingga viral.

Berdasarkan video yang dilihat, Selasa (4/7/2023) terlihat seorang lelaki bercelana hitam memakai jaket putih menagih uang kepada pengunjung yang melewati jembatan bambu yang berada di wilayah pantai. Terlihat pria tersebut menghampiri dua orang pengunjung yang telah melewati jembatan tersebut.

Video tersebut direkam oleh wisatawan asal Depok, Oki Setiawan wisatawan yang mengaku ditagih oleh satu orang yang mengaku pemilik jembatan bamboo dan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (2/7) lalu di Pantai Carita.

“Kita mandi di Pantai, selesai main di Pantai saya bilas, saya ke kamar bilas itu melewati jembatan itu. Jembatan ada dua, istri saya sebelah kanan saya lewat sebelah kiri, tiba-tiba oknum yang ada di video itu nyamperin istri saya ke jembatan sebelah kanan,” katanya.

Oki mengatakan, ia bersama istrinya dimintai uang sebesar Rp5 ribu usai melewati jembatan tersebut. Lalu penjaga jembatan tersebut juga mengejar para pengunjung yang telah melewati jembatan. Penjaga jembatan tersebut meminta uang dengan alasan jembatan bambu dibuat dengan dana pribadi.

“Per orang Rp5 ribu dia minta untuk sekali nyebrang, setiap kali ada yang nyebrang selalu dikejar sama dia,” ucapnya.

Oki menjelaskan bahwa penjaga jembatan tersebut berjumlah sekitar tiga orang. Atas kejadian itu dirinya mengaku risih, pasalnya oknum tersebut meminta dengan memaksa.

“Saya menilai ini lebih terkesan pemaksaan dan pemalakan modusnya lewat jembatan tapi dipaksa ngeluarin uang,” ungkapnya.(dhe/pbn)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *