JAKARTA, BANPOS – Tentara pendudukan Israel pada Senin (3/7) lalu menyerang kota kamp pengungsian Jenin. Kamp ini merupakan tempat mengungsi warga Palestina di Tepi Barat, yang berlokasi di kota Jenin, Tepi Barat.
Penyerangan itu berdasarkan keterangan Israel, bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur yang digunakan oleh kelompok pejuang Palestina di Jenin, dan melenyapkan aktivitas perjuangan Palestina di wilayah tersebut.
Penyerangan yang dilakukan oleh Israel melalui darat dan udara. Selama penyerangan tersebut, setidaknya 10 warga Palestina ditangkap oleh tentara pendudukan Israel.
Di sisi lain, akses medis untuk para korban pun dituding dihalangi oleh tentara pendudukan, serta penyerangan Rumah Sakit Jenin menggunakan gas air mata.
Baca Juga: Dokter Lintas Batas Kecam Pemblokiran Akses Medis di Jenin-Palestina oleh Israel
Kedutaan Besar Palestina di Jakarta melalui siaran persnya, mengutuk keras serangan Israel terhadap wilayah Jenin dan kamp pengungsi di Tepi Barat.
Serangan yang dilakukan oleh 1.000 tentara Israel tersebut mengakibatkan 10 korban jiwa dan 100 orang terluka. Selain itu, tentara mengerahkan buldoser untuk merusak jalan-jalan dan infrastruktur, sehingga mempersulit kehidupan warga sehari-hari.
Pihak kedutaan meminta kepada pemerintah dan pendukung Palestina di Indonesia, untuk mendukung aktifnya mekanisme hukum internasional dan hukum Humaniter Internasional.
Hal itu untuk meminta pertanggungjawaban otoritas Israel terhadap kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina.
“Komunitas internasional harus mengambil langkah segera untuk membantu menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan Israel,” tulis Kedubes Palestina di Jakarta.
Sementara lembaga kemanusiaan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) mengambil langkah cepat, dengan melakukan kordinasi dengan mitra lembaga kemanusiaan yang ada di Tepi Barat Palestina.
KNRP dalam rilis yang diterima BANPOS pada Rabu (5/7), tengah menggalang bantuan kemanusiaan untuk dikirim ke Palestina. Menurut Sekjen KNRP, Suhartono TB, saat ini peralatan medis serta bahan pokok merupakan kebutuhan yang paling mendesak.
“Akibat infrastruktur yang dirusak buldoser Israel, masyarakat Jenin jadi kesulitan dalam mengakses pasar-pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Belum lagi rumah sakit yang dibom sehingga menghancurkan peralatan-peralatan medis dan obat-obatan yang tersedia. Ini sangat ironis dan menyakitkan sekali, apalagi dunia internasional sepertinya diam-diam saja,” ujarnya.
Suhartono pun mengecam agresi militer Israel, di saat kaum muslim Palestina baru saja merayakan Idul Adha beberapa hari yang lalu.
“Kami berharap pemerintah Indonesia bisa mengambil sikap pro aktif dan mendesak dunia internasional agar segera menghentikan aksi kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan ini,” tandasnya. (DZH)
Tinggalkan Balasan