Isi Kuliah Umum di Cilegon, Kepala Barantan Siap Berikan Layanan ‘Karpet Merah’

CILEGON, BANPOS – Di hadapan para mahasiswa, petani dan pelaku usaha agribisnis berusia muda, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan layanan kekarantinaan yang mudah, cepat dan akurat atau layanan ‘karpet merah’.

Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara utama pada acara Kuliah Umum dan Sosialisasi Peranan Karantina dalam Stabilitas Perekonomian dan Pangan di Cilegon, Minggu (8/7).

“Petani sudah capek bekerja untuk komoditas pertanian, untuk itu harus kita berikan layanan khusus apalagi saat mereka akan ekspor,” kata Bambang.

Menurut Bambang, fungsi kekarantinaan diborder baik di Pelabuhan, Bandar Udara, Kantor Pos dan Pos Lintas Batas Negara terus melakukan pembenahan untuk percepatan layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Layanan karpet merah diharapkan dapat meningkatkan nilai daya saing komoditas ekspor tanah air, tambah Bambang.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah tengah memperkuat upaya perlindungan sumber daya alam hayati dengan terbitnya perundang-undangan perkarantinaan, UU tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta peraturan pelaksanaannya, PP 29 Tahun 2023.

“Kami sudah di tahap akhir transformasi dengan menyiapkan aturan pelaksanaannya untuk menjawab tantangan perlindungan sumber daya alam hayati dalam perdagangan dan kekarantinaan dunia,” jelas Bambang.

Ia menambahkan, dengan aturan kekarantinaan yang baru, pemerintah membuka peluang kerja baru untuk turut menjaga kelestarian sumber daya hayati dengan menjadi pihak lain.

“Silakan, adik-adik mahasiswa untuk belajar soal ini. Mari kita jaga bersama apalagi dengan SDM dan infrastruktur Barantan yang terbatas dibandingkan tugas pentingnya dalam mencegah hama penyakit tumbuhan dan hewan yang berbahaya,” imbuhnya.

Sebelum menutup kuliah umumnya, Bambang menyampaikan, bahwa Barantan bisa menjalankan tugas pentingnya, termasuk menjaga ancaman bioterorisme jika ditopang dengan kolaborasi bersama masyarakat.

“Dibawah pimpinan Bapak Mentan (Syahrul Yasin Limpo, red), pertanian menjadi kuat, produktivitas dan ekspor pertanian meningkat, terbukti saat COVID-19 yang lalu dimana sektor lain melandai, pertanian dapat tetap tumbuh positif,” pungkas Bambang.

Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Banten, Galih Meigiansyah Putra, yang juga hadir selaku pembicara menyampaikan tugasnya dalam menjaga ketahanan di bidang ekonomi melalui menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dengan mata yang asing dan mengendalikan inflasi.

“Dapat kami laporkan, salah satu cara mengendalikan inflasi dengan membina dan mendampingi UMKM. UMKM Ekspor, petani talas Beneng di Cilegon menjadi salah satu yang aktif,” kata Galih.

Sementara itu, Dosen Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten yang juga hadir selaku penanggap menyampaikan harapan kedepan kerjasama Barantan dengan civitas akademika dapat ditingkatkan.

“Keilmuan kekarantinaan di kampus kami belum ada, padahal tugasnya sangat penting sekali, bahkan jika tidak ada pembekalan yang cukup bagi generasi muda, bukan tidak mungkin kekayaan sumber daya alam hayati kita terancam punah,” kata Dewi.

Acara yang juga dihadiri oleh instansi dan pemangku kepentingan terkait dan pelaku usaha ini dimoderatori oleh Sriyanto, Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian. Turut hadir mendampingi Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi dan jajaran pimpinan Karantina Pertanian di lingkup Jabodetabek, masing-masing Hasrul, Andi Yusmanto dan Raden Nurcahyo.(LUK/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *