SPANYOL, BANPOS – Petenis muda asal Spanyol, Carlos Alcaraz sukses menjadi juara di Wimbledon 2023, kemarin. Alcaraz seperti banteng Spanyol yang mampu menghabisi petenis gaek asal Serbia, Novak Djokovic.
Bertanding di Centre Court, London, Inggris, Alcaraz harus berjuang keras selama 4 jam 42 menit untuk menumbangkan petenis berjuluk The Djoker itu. Petenis yang baru berusia 20 tahun itu harus bertarung lima set. Alcaraz menang atas Djokovic dengan skor 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4.
Kemenang petenis peringkat satu dunia ini menghancurkan upaya Djokovic untuk meraih gelar kedelapan yang menyamai rekor di All England Club dan mahkota Grand Slam ke-24.
Djokovic mengakui, kehebatan Alcaraz. Meski masih berusia 20 tahun, kata Djokovic, Alcaraz mampu meredam rasa tegang saat di final.
“Dia (Carlos Alcaraz) bermain luar biasa. Dia beberapa kali mematahkan servis saya,” aku Djokovic.
Petenis berperingkat dua dunia ini juga mengakui, Alcaraz punya mental bertanding yang luar biasa.
Djokovic mengibaratkan Alcaraz seperti Banteng Spanyol. “Dia sangat kuat. Punya semangat juang, backhand mematikan dan pertahanan kokoh. Dia pemain yang lengkap,” aku The Djoker.
Ditanya apa yang membuat Alcaraz menjadi ancamannya, bintang tenis asal Serbia itu menjelaskan, dia memiliki talenta seperti Big Three (Rafael Nadal, Roger Federer dan Novak Djokovic). “Pada dasarnya dia yang terbaik dari ketiganya,” kata Djokovic, seperti disiarkan AFP.
Secara jujur, petenis 36 tahun itu mengaku, belum pernah bermain sebaik Alcaraz.
Roger Federer dan Rafael Nadal, akunya, memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sedangkan, Carlos Alcaraz adalah pemain sangat lengkap. “Kemampuannya beradaptasi yang luar biasa. Menurut saya, ini kunci untuk umur panjang dan karier sukses di semua permukaan,” jelasnya.
Bulan lalu, Djokovic mengalahkan Alcaraz di semifinal French Open. Saat itu, Alcaraz mengalami kram.
Tapi, Alcaraz kini telah mengalahkan Djokovic dua kali dalam tiga pertemuan. Pertama kali mengalahkan Djokovic di lapangan tanah liat di Madrid Masters 2022.
Meski gagal mempertahankan 10 tahun kemenangan beruntunnya di Center Court, Djokovic yang telah memenangi empat gelar Wimbledon ini mengaku, masih memiliki keinginan untuk terus mengejar trofi di turnamen major.
“Saya telah diberkati dengan begitu banyak pertandingan luar biasa sepanjang karier saya. Saya sangat bersyukur, “ tambah Djokovic.
Dia memuji Alcaraz yang mampu bermain solid di lapangan rumput. Padahal, Alcaraz selama ini paling jago bermain di lapangan tanah liat.
“Saya pikir saya akan mendapat masalah dengan Anda (Carlos Alcaraz) hanya di lapangan tanah liat dan lapangan keras, tetapi tidak di lapangan rumput. Tapi, sekarang ceritanya berbeda mulai tahun ini,” kata Djokovic. (RMID)
Tinggalkan Balasan